Oktober mendatang, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melelang untuk mencari operator dan pengelola Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Operator dari Jepang sudah menyatakan ketertarikannya dan akan ikut tender, namun dari Indonesia yakni PT Pelindo II hingga sekarang hanya menyatakan minatnya ikutan, tapi belum ada keputusan.
Jepang sangat minta karena di sekitar pelabuhan Patimban banyak industri asal Jepang berada di kawasan daerah yang tak jauh dari Patimban.
“Mudah-mudahan setelah pembangunan paket satu ini selesai, akhir September atau awal Oktober ini kita akan lelangkan,” kata Direktur Kepelabuhan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan M. Tohir kepada wartawan di Jakarta.
Tohir menjelaskan, melalui skema pembiayaan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), sudah ada beberapa pihak yang menyatakan ketertarikan untuk menjadi operator pelabuhan tersebut.
“Keputusan pemenang dijadwalkan sudah ada sebelum fase 1 pelabuhan tersebut beroperasi pada 2019,” ujarnya.
Seperti diketahui, pembangunan Pelabuhan Patimban, pada paket pertama ditandatangani dengan nilai kontrak Rp6 triliun dari total Rp8,9 triliun hingga 2020. Untuk paket 1 akan dibangun terminal kendaraan berkapasitas 350.000 unit, kemudian terminal peti kemas kapasitas 800.000 TEUs, serta dermaga kapal Roro.
Beberapa perusahaan swasta nasional juga sudah mulai banyak yang membuka kantor cabang di Patimban, sebut saja PT Samudera Indonesia, pelayaran BEN Line, dan sebagainya. (***)