Kapal tol laut Kendhaga Nusantara 8 yang dioperasikan PT Tempuran Mas (Temas Line) rute T11 mulai melayari Boven Digoel, meski hanya membawa tiga kontainer.
“Kami masuk ke Digoel hanya bawa 3 kontainer, dan ini untuk pertama kali melayari kesana,” kata direktur Temas, Teddy Arief Setiawan, kepada Ocean Week, Selasa, di Jakarta.
Menurut dia, untuk masuk ke Digoel diperlukan waktu 36 jam. Tapi, itu sudah menjadi komitmen Temas sebagai operator tol laut dengan rute T 11, yakni Tanjung Perak-Fakfak-Kaimana-Timika-Agats-Boven Digoel-Tanjung Perak (PP).
Untuk trayek T 11, Temas Line diserahi KM Kendhaga Nusantara 8, sebagai kapal yang mengangkut barang ke wilayah pulau terluar itu.
Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Capt. Wisnu Handoko mengatakan KM Kendhaga Nusantara 8 yang berkapasitas 100 TEUs itu akan menyinggahi pelabuhan-pelabuhan di Papua.
“ini dapat menjadi sarana untuk mengirimkan barang kebutuhan masyarakat Bumi Cenderawasih dan memasarkan hasil produksi UKM, pertanian, perkebunan, perikanan, dan pertambangan masyarakat setempat ke Jawa,” katanya.
Menurut Wisnu, Pemerintah akan meningkatkan konektivitas antarmoda sehingga tol laut tidak hanya menjangkau port to port, tetapi juga end to end dengan melibatkan moda lain, seperti moda darat, penyeberangan, dan udara.
Pihaknya juga akan melibatkan Pemda, Pihak Perdagangan, Pertanian, dan sebagainya.
“Untuk daerah-daerah yang tidak memiliki akses jalan yang memadai, kami akan bersinergi dengan angkutan perintis, penyeberangan, maupun pelayaran rakyat, untuk mendukung konektivitas tol laut,” ujar Wisnu.
Teddy mengungkapkan, sebenarnya pihak Kemenhub bisa bekerjasama dengan BUMN yang sudah memiliki program Rumah Kita. Jadi trade bisa lewat sana. Sehingga muatan balik tidak seratus persen kosong. (***)