PT Pelabuhan Indonesia III bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjung Perak terus melakukan pemeriksaan terhadap kapal internasional, khususnya dari China sebelum masuk Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), sebagai antisipasi masuknya virus corona ke Indonesia melalui pelabuhan.
Data yang berhasil diperoleh Ocean Week dari Pelindo III menyebutkan, jumlah kapal dari China pada Desember 2019 tercatat 36 call, menurun menjadi 26 call di bulan Januari 2020.
“Alhamdulillah, semua nakhoda dan anak buah kapal asal China setelah melalui proses pemeriksaan oleh pihak KKP tak ada masalah, semua sehat, tidak ada yang terindikasi terinfeksi virus Corona,” kata Direktur Operasi PT Pelindo III, Putut Sri Mulyanto, saat dihubungi Ocean Week, Rabu pagi (5/2).
Putut berharap, pelabuhan Tanjung Perak aman-aman saja. Masyarakat tak perlu khawatir, karena pihaknya bersama KKP terus melakukan pantuan maupun pemeriksaan secara ketat terhadap kapal-kapal dan ABK-nya, sebelum sandar di pelabuhan.
Sebelumnya, VP Corporate Communication PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), Wilis Aji Wiranata, menyatakan pemeriksaan terhadap kapal asal Cina dilakukan sebelum kapal masuk ke APBS. Tepatnya antara buoy 2 dan buoy 3, kapal akan dihentikan, selanjutnya petugas KKP naik kapal untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan. Pemeriksaan ini khusus dilakukan pada kapal internasional yang langsung ke Surabaya,” ujarnya.
Menurut dia, untuk kapal internasional yang berangkat dari negara endemik, sebelum masuk pelabuhan akan dilakukan pengecekan oleh pihak KKP.
“Jika kapal dinyatakan clear and clean, maka Pelindo III baru akan mengirimkan kapal pandu sehingga kapal tersebut bisa sandar dan melakukan bongkar-muat di Pelabuhan Tanjung Perak,” katanya.
KKP juga telah meletakkan satu unit alat deteksi suhu tubuh di Gapura Surya Nusantara (GSN) untuk pengecekan kepada seluruh penumpang kapal yang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak.
Jika ternyata ada awak kapal atau penumpang kapal yang terindikasi terpapar virus corona, akan ada beberapa opsi yang akan dilakukan. Pertama, pengidap langsung dirawat di Rumah Sakit Rujukan, kedua dideportasi dan ketiga kapal ditolak sandar.
“Untuk keputusan, kami mengikuti keputusan pihak KKP. Hal ini telah kami sosialisasikan kepada agen pelayaran,” ungkap Wilis.
Sebagai langkah antisipatif, Pelindo III telah menyiapkan Rumah Sakit PHC Surabaya sebagai tempat pemeriksaan awal bagi awak kapal maupun penumpang kapal yang terindikasi terpapar virus corona.
“PHC sudah menyiapkan satu ruangan isolasi khusus yang akan digunakan untuk melakukan pemeriksaan awal. Selanjutnya pasien akan dirujuk ke sejumlah rumah sakit yang telah ditunjuk,” katanya.
Adapun rumah sakit yang ditunjuk adalah RSU Dr Soetomo Surabaya, RSU Dr Saiful Anwar Malang, RSU Dr Soebandi Jember, RS Dr Koesma Tuban, RS Dr S Djatikoesoemo Bojonegoro, RS Pare Kediri, RD Blambnagan Banyuwangi dan RS Soedono Madiun. (***)