PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II cabang Teluk Bayur berobsesi mewujudkan target ekspor 5 juta ton minyak kelapa sawit (CPO) setiap tahun melalui pelabuhan Teluk Bayur.
Dengan jargon ‘Teluk Bayur Bangkit’, BUMN Pelindo II Sumatera Barat ini juga mentargetkan ekspor batu bara, Semen Padang, cangkang sawit dan bungkil (Pekan ternak) ke India mencapai 2,5 juta ton per tahun. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pelindo II mengajak berbagai pihak untuk membuat komitmen, mulai dari pemerintah daerah, pemerintah provinsi, TNI hingga pengguna jasa pelabuhan.
Bahkan, belum lama ini, GM Pelindo II Cabang Teluk Bayur Armen Amir mengajak rombongan dari Pemkot dan Pemprov Sumbar berkunjung ke sejumlah pelabuhan di India untuk melakukan kerjasama dalam masalah ini.
Armen Amir mengatakan, Teluk Bayur merupakan pelabuhan terbesar di sisi barat Sumatera. Pelabuhan tertua nomor dua setelah Sunda Kelapa yang telah didirikan semenjak zaman Belanda pada 1818.
“Kami ingin kembalikan kejayaan dengan Teluk Bayur bangkit dan menjadi pelabuhan terbesar, terkemuka, serta modern di Indonesia,” kata Armen saat dihubungi Ocean Week per telpon usai acara bersama dengan BNN Propinsi Sumbar menyiapkan program aksi Teluk Bayur Bangkit Menuju Pelabuhan Bebas Narkoba, Senin (9/12).

Armen juga mengungkapkan jika pihaknya akan menjadikan lima komoditas yakni CPO, Cangkang Sawit, Batubara, Bungkil Ternak, dan Semen Padang sebagai andalan menuju pasar dunia. “Kami targetkan 5 juta ton CPO pertahun. Untuk itu, kami mengajak perusahaan CPO untuk MoU. Di Sumbar termasuk daerah banyak penghasil sawit dari Dharmasraya, Pasaman, Agam dan Pesisir Selatan,” ungkap Armen optimistis.
Karena itu, berbagai fasilitas penunjang di pelabuhan Teluk Bayur disiapkan, misalnya memperpanjang dermaga, mengeruk kolam pelabuhan, dan sebagainya. “Dengan diperpanjangnya dermaga tersebut, maka kapal tidak lagi harus antre lama untuk memuat barang. Kapal besar juga dapat dilayani,” katanya lagi.
Menurut Armen, setiap ekspor melalui Teluk Bayur diyakini berdampak baik bagi ekonomi masyarakat, juga investasi di Sumbar. “Makanya kami dukung sebanyaknya ekspor dari Teluk Bayur,” ujarnya.
Pada acara dengan BNN Sumbar sebagai tindaklanjut Nota Kesepahaman Kepala BNN dengan Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) yang kemudian diikuti dengan Nota Kesepahaman antara Kepala BNN Propinsi Sumatera Barat dengan GM Cabang Pelabuhan Teluk Bayur, menghasilkan sejumlah program, antara lain, Memastikan bahwa semua orang yang melaksanakan kegiatan di Pelabuhan Teluk Bayur bebas dari penggunaan Narkoba.
“Memastikan bahwa fasilitas kepelabuhanan yang terdapat di Pelabuhan Teluk Bayur tidak dipergunakan sebagai tempat penyalahgunaan Narkoba. Manajemen Cabang Pelabuhan Teluk Bayur turut serta secara aktif untuk memberantas segala macam bentuk Penyalahgunaan Narkoba. Lalu masyarakat disekitar Pelabuhan Teluk Bayur juga bebas dari penyalahgunaan Narkoba,” jelas Armen.
Pelaksanaan lebih lanjut dari Program tersebut, pada hari senin tanggal 10 Desember 2018 bertempat di Kantor Cabang Pelabuhan Teluk Bayur telah ditandatangani Perjanjian Kerjasama antara Kepala BNN Propinsi Sumbar dan GM Pelabuhan Teluk Bayur tentang Pelabuhan Teluk Bayur Menuju Pelabuhan Bebas Narkoba. (wan/**)