Kepala Otoritas Terusan Suez Mesir (SCA) Osama Rabie mengatakan bahwa lalu lintas navigasi di terusan tersebut teratur dari kedua arah.
Dalam sebuah pernyataan, Rabie membantah laporan mengenai penghentian sementara navigasi di Terusan Suez sebagai akibat dari ketegangan di daerah Bab-el-Mandeb yang strategis di Laut Merah.
Dia mengatakan bahwa Terusan Suez menyediakan layanan pelayaran secara normal.
Dia juga mengungkapkan bahwa 44 kapal dengan tonase bersih gabungan 2,3 juta ton dijadwalkan menyeberang dari kedua arah pada Sabtu (13/1).
Pada Kamis (11/1), Rabie mengatakan bahwa lalu lintas kapal mengalami penurunan sebesar 30 persen di Terusan Suez sejak awal 2024 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 akibat ketegangan yang terjadi belum lama ini di Laut Merah.
Pendapatan dolar AS dari Terusan Suez turun 40 persen, sementara muatan menyusut 41 persen pada periode 1-11 Januari dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023, tambahnya.
Sejak pecahnya konflik antara Israel dan Hamas pada Oktober tahun lalu, pemberontak Houthi telah berulang kali menyerang kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan Israel di Laut Merah.
Pada Jumat dini hari waktu setempat, Amerika Serikat dan Inggris melancarkan beberapa serangan udara ke lokasi-lokasi militer Houthi di Sanaa, ibu kota Yaman, serta provinsi-provinsi lain yang berada di bawah kendali kelompok tersebut sebagai respons terhadap serangan yang dilakukan oleh pemberontak Houthi di Laut Merah.
Terusan Suez, yang menjalankan 12 persen dari total perdagangan global, merupakan salah satu sumber devisa utama Mesir. (**/ant)
