Bursa bakal calon (Balon) ketua umum menjelang berakhirnya kepengurusan setiap asosiasi atau organisasi pasti menjadi bahan gunjingan paling menarik, tak terkecuali untuk INSA yang akan menggelar RUA (rapat umum anggota) pada tanggal 9-10 Desember 2019 di Jakarta nanti.
Spekulasi dari banyak pelaku pelayaran langsung bermunculan, siapa bakal calon pemimpin asosiasi tersebut kedepan.
Ada yang menyatakan Carmelita Hartoto (ketua umum saat ini) masih paling layak karena kinerjanya baik. Namun ada pula yang ingin adanya pilihan dan calon baru.
“Saya setuju siapa saja boleh, cuma untuk menjadi ketua umum itu tidak gampang, karena harus punya komitmen integritas semangat juang untuk organisasi serta meluangkan waktu sebanyaknya untuk INSA,” kata Lukman Lakoni, owner pelayaran dari Surabaya, kepada Ocean Week, Kamis (5/12).
Menurut Lukman, yang lebih utama lagi bisa menjadi partner yang berani memberikan masukan dan mengkritisi secara subtantif kepada Pemerintah demi kepentingan dan kejayaan anggota.
Kendati demikian, ujar Lukman, tergantung floor nanti. Kalau tak ada calon, dan anggota menginginkan, bisa saja lewat mekanisme aklamasi.
“Aklamasi dilaksanakan jika tidak ada yang mencalonkan atau calon tersebut tidak memenuhi persyaratan,” ucapnya lagi.
Sementara itu Sekjen INSA Budhi Halim juga menyatakan untuk ketua umum harus mengikuti mekanisme yang berlaku. “Tapi, kita lihat pada tanggal 9-10 Desember nanti,” ujarnya.
Sedangkan Direktur Utama Pelayaran Tempuran Emas, Sutikno Khusumo saat ditanya tentang RUA dan bursa ketua umum, menyatakan tidak berminat, apalagi dirinya tak ada waktu untuk mengurus asosiasi. “Lagi pula masih banyak yang lain yang bisa. Saya jadi penonton saja,” ungkpanya.
Saat Ocean Week meminta komentar Dirut PT Jasa Armada Indonesia (JAI) Chiefy Adi K sehubungan pencalonan ketua umum INSA, menyatakan lebih baik dilanjutkan saja, karena pada periode kepemimpinan Carmelita Hartoto dinilainya bagus dan banyak menguntungkan pelayaran.
“Bu Meme (Ketum INSA saat ini) banyak punya waktu untuk mengurus INSA, loyalitasnya tak diragukan, lobinya ke pemerintah maupun mitra juga bagus, jadi tak ada salahnya untuk dilanjutkan,” ungkapnya.
Apalagi, ucapnya, pelayaran kedepan menghadapi masalah yang berat. “Ini perlu orang bijak yang berhati lembut. Programnya juga sudah banyak yang berhasil, mestinya kasih kesempatan lagi untuk menuntaskan programnya yang masih tercecer,” kata Chiefy. (***)