PT Jasa Armada Indonesia/JAI Tbk (IDX: IPCM) yang bergerak di bidang jasa pemanduan dan penundaan kapal, terus memperkuat komitmennya dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Bertempat di Desa Girirejo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, IPCM melaksanakan kegiatan bertajuk “Pendampingan UMKM Batik Srikandi Girirejo”, yang berfokus pada peningkatan kapasitas dan daya saing pelaku UMKM batik lokal.

Sebagai bentuk dukungan nyata, IPCM menyerahkan bantuan berupa alat membatik, kain, pewarna alami, dan lainnya kepada kelompok pengrajin UMKM Batik Srikandi Girirejo.
Selain bantuan peralatan, kegiatan ini juga diisi dengan serangkaian pelatihan dan pendampingan yang meliputi pengembangan produk turunan batik, pencatatan keuangan, penguatan branding dan pemasaran, serta pengenalan digitalisasi usaha.
Langkah ini diharapkan dapat membantu para pengrajin memperluas pasar dan menyesuaikan diri dengan tren ekonomi kreatif berbasis digital.
Seperti diketahui bahwa Sejarah batik di Girirejo sendiri memiliki akar budaya yang panjang. Tradisi membatik di wilayah ini bermula dari keberadaan makam raja-raja dan para abdi dalem beserta keluarganya yang bertugas merawat makam tersebut.
Dari para abdi dalem inilah keterampilan membatik berkembang di masyarakat Girirejo dan mencapai puncak kejayaannya pada sekitar tahun 1970-an. Kini, semangat dan warisan budaya itu terus dijaga melalui upaya pelestarian dan pengembangan batik oleh UMKM Batik Srikandi Girirejo.
Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita, menyampaikan bahwa Program ini dirancang tidak hanya untuk menjaga warisan budaya batik sebagai identitas budaya nasional, tetapi juga untuk memperkuat kemampuan UMKM dalam mengembangkan produk, mengelola usaha, dan memanfaatkan teknologi digital. “Dengan dukungan yang berkelanjutan, kami yakin UMKM Batik Srikandi Girirejo dapat menjadi ikon ekonomi kreatif daerah yang mandiri dan berdaya saing,” ujar Shanti Puruhita dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Program “Pendampingan UMKM Batik Srikandi Girirejo” merupakan bagian dari pilar Sosial dalam kerangka ESG (Environmental, Social, Governance) yang diterapkan IPCM.
Melalui kegiatan ini, ujar Shanti, perusahaan berupaya mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Nomor 8 yakni mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif, serta pekerjaan yang layak untuk semua, khususnya dalam aspek peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan perempuan berbasis pelestarian budaya lokal.
“Kami percaya bahwa keberlanjutan usaha perusahaan akan semakin kuat ketika tumbuh bersama menciptakan nilai ekonomi sekaligus nilai sosial yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” ungkap Shanti.
Melalui kegiatan ini, IPCM menegaskan komitmennya untuk tidak hanya menjadi penyedia layanan maritim terkemuka, tetapi juga menjadi mitra aktif melalui pendekatan Creating Shared Value (CSV) dalam membangun masyarakat yang kreatif, mandiri, dan berdaya saing di era digital. (***)




























