PT Jasa Armada Indonesia, Tbk (JAI) menyelenggarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS), pada hari Selasa (18/6), bertempat di Financial Hall 2nd Floor, Financial Club, Niaga Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav.58, Jakarta.
Pada kesempatan tersebut dibahas beberapa agenda, antara lain menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan perseroan termasuk didalamnya laporan kegiatan perseroan, laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris serta mengesahkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2018.
Kata Dirut PT JAI Dawam Atmosudiro, kepada wartawan bahwa perusahaan yang berbisnis di sektor penundaan pemanduan kapal ini masih mengandalkan Tanjung Priok sebagai captive market pelabuhan dengan kontribusi pendapatan terbesar.
“Hingga saat ini pendapatan jasa pelayanan kapal masih mendominasi segmen atau pendapatan perseroan sebesar 89,4%. Sedangkan sisanya dari pengelolaan kapal. Dari jumlah itu, jasa pelayanan kapal di pelabuhan Tanjung Priok mendominasi pendapatan perseroan pada tahun lalu yakni 55 %, kemudian disusul pelabuhan Palembang 14%, Banten 13% dan Panjang 8%,” kata Dawam diiyakan Direktur Keuangan JAI Herman Susilo.
Dawam menyataan, selama ini bisnis usaha perseroan masih mengandalkan pangsa pasar utama melayani kegiatan pelayanan kapal diseluruh wilayah kerja PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II.
“Tapi kami mulai menggarap dan memperluas layanan jasa pandu tunda di terminal khusus (Tersus) Bayah di Banten dan Tanjung Jabung di Jambi, serta yang lain di wilayah Ambang Luar Sungai Musi,” ujarnya.
Dawan Atmosudiro juga mengatakan, dengan perkembangan bisnis yang lebih bervariasi dari perseroan saat ini maka pihaknya harus bersikap kompromistis terhadap regulator dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Melalui kompromistis itu, yang betkaitan dengan kegiatan pengerukan alur diluar wilayah kerja Pelindo II juga sudah mulai kami kerjakan tetapi dengan pola konsesi pengelolaan alur,” ungkapnya.
Dawan menambahkan, pihaknya akan tetap fokus pada kegiatan di pelahuhan dan perairan, serta menyelesaikan investasi yang telah digelontorkan untuk tahun 2020.
Saat ini, JAI memiliki 76 kapal terdiri dari kapal tunda, motor pandu dan kapal curah. Selain itu mengoperasikan 11 kantor opeasional dan memilik 879 karyawan.
JAI membukukan laba sebesar Rp.72,81 milliar pada tahun 2018, turun dibandingkan setahun sebelumnya yang tercatat Rp.120,43 milliar. (***)