Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, diwakili Kepala Badan Pendapatan Pemprov DKI Jakarta, Lusiana Herawati, resmi membuka Halal bi halal dan Sosialiasi Perpajakan Dengan Mempererat Silaturahmi di Hari Yang Fitri Kita Dukung Reformasi Kebijakan Perpajakan, bertempat di Kelapa Gading Sport Club, Selasa (22/4/2025).
Dalam kesempatan itu, Lusiana menyampaikan beberapa pesan Gubernur DKI Jakarta yang salah satunya agar DKI Jakarta menyiapkan diri sebagai kota global yang memfokuskan diri sebagai kota perekonomian dan jasa.
Selain itu juga disampaikan untuk menuju Tahun 2045, DKI Jakarta mesti bisa memiliki pelabuhan internasional sendiri yang dikelola Pemprov. Karena pelabuhan yang ada sekarang ini di Tanjung Priok masih dikelola oleh Pelindo.
Lusiana juga menyampaikan pula mengenai kemacetan beberapa hari lalu yang terjadi di pelabuhan Tanjung Priok. “Gubernur DKI Jakarta banyak menjadi sasaran kritik. Karenanya untuk kedepan, perlu ada koordinasi antara gubernur, Pelindo dan pengusaha supaya masalah seperti itu tak terulang lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, Hari Sutanto, mewakili DPP ALFI mengatakan, dengan adanya kebijakan presiden AS Trump menjadi sesuatu yang berat bagi Indonesia, termasuk usaha logistik. Dengan strategi ekstrim tersebut akan berpengaruh dengan pasokan perdagangan global, juga Indonesia.
“Perdagangan kita dengan AS selalu surplus, namin dengan adanya kebijakan itu, akan berat buat Indonesia. Indonesia bakal terdampak, tapi pemerintah sudah mengirim delegasi untuk itu, kita tunggu saja 60 hari kedepan,” ungkap Hari.
Meski begitu Hari yakin Indonesia bisa melewatinya, karena dulu negeri ini pernah punya pengalaman bisa survive, saat terjadi covid, dan kita bisa melewatinya dengan baik. “Dua tahun lalu kita survive melewati covid, kami yakin kita bisa,” katanya lagi.
Terkait dengan reformasi kebijakan perpajakan, Hari menyatakan supaya program DkI untuk melakukan mitigasi perpajakan didukung. “Mari kita laksanakan dengan baik,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baru pada, Rabu (2/4/2025) lalu yang membuat banyak negara terbelalak.
Pada saat menyampaikan pidatonya, Trump menyebut langkah kebijakan tarif impor baru tersebut sebagai bagian dari liberation day, untuk membebaskan ekonomi Amerika dari ketergantungan impor.
“Ini adalah bentuk kemerdekaan ekonomi kita. Pabrik-pabrik dan lapangan kerja akan kembali muncul di Amerika, dan hal itu sudah mulai terlihat,” kata Trump dalam pidatonya.
Kebijakan tarif Trump adalah persentase pajak yang dikenakan terhadap nilai suatu barang yang diimpor dari negara lain. Katakanlah, tarif sebesar 25 persen diberlakukan untuk produk impor seharga AS$ 10, ini membuat harga produk itu dikenai biaya tambahan AS$ 2,5.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jakarta, Adil Karim dalam sambutannya menyampaikan terimakasih nya karena hari ini bisa melaksanakan halal bihalal bersama para anggota ALFI DKI Jakarta.
“Alhamdulillah hari ini, Allah telah memberikan rahmat, taufik dan nikmat sehat, sehingga kita bisa berkumpul
di acara Halal Bihalal dan Sosialisasi Perpajakan dengan tema “Dengan mempererat silaturahmi di hari yang Fitri kita dukung reformasi kebijakan perpajakan,” katanya.
“Sebagai manusia biasa kita tidak pernah sepi dari kesalahan dan kelupaan. Jika kita melakukan kesalahan atau kelalaian kepada sesama manusia maka sudah selayaknya kita meminta maaf langsung kepada yang bersangkutan. Terlebih lagi hari ini masih berada di bulan Syawal tahun 1446 Hijriah,” katanya.
Dalam kesempatan ini, ujar Adil, juga diadakan diskusi tentang pajak serta program kerja yang akan dilaksanakan DPW ALFI/ILFA Jakarta.
Tak lupa Adil pun mengucapkan terimakasih kepada Lusiana Herawati, Kepala Bapeda DKI Jakarta, Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua Dewan Pembina DPP ALFI/ILFA, Akbar Djohan,
Ketua Umum DPP ALFI/ILFA yang diwakili Hari Sutanto. (***)