Direktur Usaha Angkutan Barang & Tol Laut PT Pelni, Yossianis Marciano bersama Taufik MR, VP Usaha Barang Komersial dan Penunjang melakukan kunjungan kerja ke Kota Madya Bau-bau, provinsi Sulawesi Tenggara, Jumat (7/4/2023).
Kedatangan Yossi (panggilannya) dan rombongan langsung disambut oleh Dicky Darmawandi, Kepala Cabang Pelni Bau-bau, Sulawesi Tenggara.
Rombongan langsung dibawa menuju ke kantor cabang Pelni Bau-bau. Disini pun para pegawai sudah siap menunggu kedatangan rombongan dari Jakarta.
Di kantor cabang Pelni Bau-bau, Dicky langsung memperkenalkan para jajaran pejabat setempat kepada Yossi.

Dengan sangat ramah serta familiar, Yossi minta kepada semuanya satu per satu memperkenalkan diri.
Dalam pertemuan tersebut, Yossi pun minta berbagai masukan dari pihak Pelni Bau-bau mengenai permasalahan, peluang bisnis, dan rencana kedepan Pelni Bau-bau.
Dicky pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa tahun 2023, Pelni Bau-bau ditarget pendapatan sebesar Rp 75 miliar. “Sampai saat ini (Januari-Maret) sudah tercapai 17% dari target, dan kami optimis bisa tercapai,” ujar Dicky bersemangat.
Dia mengemukakan bahwa ada 40 call dari 11 unit kapal Pelni masuk pelabuhan Bau-bau, antara lain, Lambelu, Labobar, Ciremai, DOBONSOLO, Dorolonda, dan Dempo (khusus lebaran).
Dicky mengaku akan terus berupaya meningkatkan kinerjanya. Sebab, peluang pasar di Kota Madya Bau-bau ini cukup potensial, misalnya aspal, ikan, kayu, dan kopra. “Kami terus berupaya untuk untuk bisa menangkap pasar itu,” tegasnya.

Sementara itu, Yossi menyampaikan jika kapal-kapal Pelni yang masuk ke Bau-bau itu ada tiga jenis, yakni kapal khusus penumpang, kapal penumpang dan petikemas, dan kapal penumpang, petikemas maupun kendaraan.
“Kita mesti rajin memarket ke pemilik barang, atau pabrikan, rajin berkunjung ke pelanggan, maupun calon pelanggan baru. Jadi, kita pasarkan Pelni, dan kita tahun ini berencana membeli kapal Roro Passenger,” kata Yossianis.
Yossi juga mengatakan kalau pada tahun ini Pelni akan membeli 5 unit kapal tug boat. Selain itu, juga akan memodifikasi kapal Bukit Siguntang, nantinya bukan hanya untuk penumpang saja, tapi bisa mengangkut petikemas dan kendaraan.
Yossi juga minta agar visi misi perusahaan dipasang di setiap ruangan kantor, sehingga setiap pegawai menjadi mengerti akan hal itu.
“Pelni ingin menjadi perusahaan pelayaran dan logistik terkemuka di Asia Tenggara, dan kapal Pelni pada tahun 2024 akan masuk ke Asia Tenggara dari berbagai usaha, bisa keagenannya, bisa kapalnya, dan sebagainya,” ungkap Yossi.

Dia juga berpesan kepada Dicky dan jajarannya di Pelni Bau-bau, agar meningkatkan layanannya pada angkutan mudik lebaran 2023 ini. “Para calon penumpang mudik, kalau bisa dibuat senyaman dan seaman mungkin. Agar disiapkan debarkasi dan Embarkasi penumpang, supaya penumpang mudik tahun ini bisa berjalan baik, karena Bau-bau menjadi destinasi yang cukup besar,” katanya lagi.
Peluang
Dicky menambahkan jika potensi yang bisa digarap oleh Pelni sangat terbuka luas, misalnya untuk komoditi aspal, kayu, kopra, dan perikanan yang bisa menggunakan petikemas.
“Peluang ada, tapi harus bersaing dengan pelayaran SPIL, Tanto yang setiap pelayaran bisa memuat 40 TEUs , Kopra 20 TEUs, ada juga muatan kacang mete,” ujarnya.
Memang, ongkos angkut menjadi salah satu kendala yang Pelni hadapi, karena pelayaran swasta banyak memberi diskon kepada pelanggannya.
“Kalau bisa cabang diberi kewenangan untuk soal harga ini. Tapi untuk refer ga ada diskon,” jelas Dicky.
Seperti diketahui bahwa pasar refer untuk kebutuhan Indonesia Tengah dan Timur tinggi sekali, makanya kalau bisa pasar itu dapat direbut.
“Bagaimana kontainer Refer yang diangkut oleh pelayaran lain bisa direbut,” katanya. (**)