DPC INSA JAYA berkolaborasi dengan PT. Angkasa Tunggal Selaras Nugratama (ATS) resmi meluncurkan kampanye bertajuk “Pelabuhan Tanjung Priok Bersih & Hijau”, sebuah inisiatif yang bukan hanya berbicara soal lingkungan, tetapi menyentuh inti dari tanggung jawab industri pelayaran nasional.
Lewat kolaborasi ini, bahwa kapal-kapal yang masuk pelabuhan Tanjung Priok dan akan membuang limbah B3 nya, digratiskan dari biaya, khususnya untuk pembuangan sludge oil dan limbah B3.
Menurut M. Erwin Yahya Zubir, Sekretaris DPC INSA Jaya, bahwa program ini ditujukan untuk semua perusahaan pelayaran yang beroperasi di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, dengan harapan bisa menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga ekosistem maritim dari ancaman pencemaran limbah kapal.
Kata Erwin, hal itu sudah menjadi komitmen Nyata dari PT. ATS, yang telah mengantongi izin resmi sebagai Transportir dan Pemanfaat Limbah B3, dan merupakan Mitra Resmi PT. PELINDO. “ATS juga sudah sangat pengalaman dalam menangani limbah B3 kapal. Mereka juga didukung infrastruktur yang solid, dan ATS siap menampung limpahan limbah dari berbagai kapal—besar maupun kecil— baik kapal domestik maupun luar negeri,” ungkap Erwin.
Tidak hanya itu, perusahaan ini juga memastikan bahwa proses dokumentasi dan pelaporan limbah dilakukan secara akuntabel dan transparan, guna mendukung tata kelola pelabuhan yang modern.
“Kita tidak bisa bicara pelayaran maju tanpa bicara lingkungan bersih. Program ini kami dorong agar perusahaan pelayaran tidak lagi menganggap pengelolaan limbah sebagai beban, tapi sebagai bagian dari tanggung jawab industri. Dan ketika semua ini digratiskan, tidak ada lagi alasan untuk mencemari laut,” tegasnya.
Erwin juga menyampaikan bahwa layanan ini bukan sekadar gerakan kolaboratif, tapi menjadi langkah revolusi hijau di Tanjung Priok sebagai pelabuhan percontohan. “Pelabuhan Tanjung Priok merupakan Pelabuhan utama dan pintu gerbang logistik nasional, Tanjung Priok memiliki posisi strategis dalam mencerminkan wajah industri maritim Indonesia,” ujarnya.
DPC INSA JAYA, sebagai representasi pemilik kapal nasional di wilayah Jakarta, melihat layanan ini sebagai bentuk nyata kontribusi pelayaran terhadap target pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pada poin perlindungan ekosistem laut dan pengelolaan limbah berbahaya.
“Kami ingin Pelabuhan Tanjung Priok bukan hanya efisien dan modern, tapi juga jadi contoh pelabuhan yang ramah lingkungan,” ujar Andi S. Patonagi, Ketua DPC Insa Jaya menambahkan.
Jadi, kata Erwin, buat Perusahaan pelayaran yang ingin memanfaatkan layanan ini dapat menghubungi PT. ATS melalui jalur resmi. Jadwal pengangkutan limbah akan diatur, dan semua proses akan didokumentasikan sesuai ketentuan hukum.
Langkah ini diharapkan tak hanya meningkatkan kepatuhan terhadap pelaporan limbah B3 kapal, tetapi juga membangun budaya kepedulian lingkungan yang terintegrasi dalam sistem operasional Pelabuhan.
Kepala Cabang PT Pelni Pelabuhan Tanjung Priok Dicky Darmawandi mengatakan jika pihaknya akan mensupport program tersebut.
“Kami support saja, yang penting program didukung pihak regulator, operator pelabuhan dan instansi terkait lainnya sesuai ketentuan,” katanya saat dimintai tanggapannya.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi M. Drajat 0813 8333 6135 atau Riandy Solichin 0821 2420 3506.
“Lingkungan bukan warisan dari masa lalu, melainkan titipan untuk masa depan. Mari jaga laut kita, mulai dari pelabuhan yang bersih dan bebas limbah,” kata Erwin. (***)