CINA COSCO Shipping Corp sedang mengajukan hak veto atau hak yang setara sebagai bagian dari partisipasinya dalam konsorsium global yang mengakuisisi 43 pelabuhan luar negeri milik taipan Hong Kong, Li Ka-shing.
Pelabuhan-pelabuhan tersebut, termasuk dua di antaranya yang berlokasi strategis di sepanjang Terusan Panama, menjadi subjek kesepakatan yang telah menarik perhatian karena sensitivitas geopolitik, tulis Port Technology International di London.
Dikutip dari Bloomberg, tuntutan COSCO akan hak veto bertujuan untuk memastikan COSCO dapat memblokir keputusan konsorsium apa pun yang mungkin dianggap bertentangan dengan kepentingan Tiongkok, sebuah langkah yang dipandang perlu untuk mengamankan persetujuan Beijing atas transaksi tersebut.
Keterlibatan COSCO menyusul negosiasi selama berminggu-minggu dan perhatian internasional atas penjualan tersebut, yang melibatkan sebuah konsorsium yang didukung oleh perusahaan AS, BlackRock, dan Mediterranean Shipping Company (MSC).
Permintaan hak veto menggarisbawahi ketegangan yang sedang berlangsung atas kepemilikan dan kendali pelabuhan global, khususnya yang melibatkan rute perdagangan penting seperti Terusan Panama dan mencerminkan pendekatan China dalam menjaga kepentingan strategisnya dalam infrastruktur luar negeri.
Sebelumnya dilaporkan bahwa China mengancam akan menggagalkan penjualan lebih dari 40 pelabuhan milik CK Hutchison kepada BlackRock dan Mediterranean Shipping Company (MSC), kecuali perusahaan pelayaran milik negara China, Cosco, mendapat bagian dalam kesepakatan tersebut.
Hal ini diungkapkan Wall Street Journal (WSJ) pada Kamis (17/7).
CK Hutchison, konglomerat milik taipan Li Ka-shing yang berbasis di Hong Kong, pada Maret lalu mengumumkan rencana menjual 80% saham bisnis pelabuhannya yang mencakup 43 pelabuhan di 23 negara dengan nilai enterprise sekitar US$22,8 miliar, termasuk utang.
Pada Mei, Hutchison mengonfirmasi bahwa MSC milik miliarder Italia Gianluigi Aponte menjadi investor utama dalam konsorsium pembeli.
Namun menurut WSJ, pejabat Beijing menyatakan kepada pihak BlackRock, MSC, dan Hutchison bahwa jika Cosco dikecualikan dari kesepakatan, maka China akan mengambil langkah untuk menggagalkan penjualan tersebut.
Meski ketiga pihak terbuka terhadap partisipasi Cosco, laporan menyebut kesepakatan kemungkinan tidak tercapai sebelum batas waktu eksklusivitas pembicaraan pada 27 Juli.
Situasi ini juga menarik perhatian Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang dalam beberapa pernyataan menekankan pentingnya mengurangi pengaruh China di sekitar Terusan Panama.
Trump menyebut akuisisi ini sebagai langkah “merebut kembali” pengaruh strategis atas wilayah tersebut.
Pihak BlackRock menolak berkomentar, sementara CK Hutchison, MSC, Cosco, dan pemerintah China belum memberikan tanggapan hingga berita ini diturunkan. (**/scn/wsj)