Delegasi negara ASEAN hadiri Technical Visit and Private Sector Sharing Session di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang merupakan bagian dari acara ASEAN Logistics and Transport Sectoral Services Working Group (LTSSWG Ke-33), pada Selasa (16/05/23).
Bertempat di Ruang Rapat VIP Terminal Penumpang PT Pelindo Cabang Tanjung Emas, acara ini bertujuan untuk memperkenalkan National Logistics Ecosystem (NLE) sebagai best practice Indonesia pada bidang jasa logistik dan transportasi.
“Di bawah kepemimpinan Indonesia yang mengangkat tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth diharapkan ASEAN menjadi kawasan ekonomi inklusif yang tumbuh cepat. Salah satu kunci untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui transformasi digital,” ungkap Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Atong Soekirman.
Hadir langsung pada kesempatan ini delegasi Negara Brunei Darussalam, Laos, Malaysia, dan Myanmar.
Sedangkan yang hadir secara daring yakni delegasi dari Kamboja, Singapura dan Thailand.

Sorn Sopheavatey selaku Deputy Director General of Logistics Ministry of Public Works and Transport Kamboja mengucapkan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Pemerintah Kamboja saat ini telah menerapkan sistem yang serupa, digitalisasi proses logistik terus ditingkatkan untuk menciptakan kinerja logistik yang lebih efisien, mudah dan transparan,” ungkap Sorn.
Digitalisasi berperan penting dalam meningkatkan kinerja logistik, Indonesia berinisiatif untuk mengimplementasikan perubahan besar tersebut melalui program NLE.
Saat ini Indonesia telah menerapkan NLE di 14 pelabuhan, termasuk Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Kedepannya, Indonesia mentargetkan ekstensifikasi program menjadi 32 pelabuhan tambahan dan 6 bandar udara.
Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Rudy Rahmaddi mengungkapkan NLE dibangun melalui proses simplifikasi dan kolaborasi yang menghilangkan repetisi proses sehingga dapat memangkas waktu dan biaya logistik untuk menciptakan proses logistik yang efisien dan transparan.
“NLE merupakan langkah nyata Pemerintah Indonesia dalam menghubungkan seluruh wilayah indonesia untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan data LNSW tahun 2022, melalui implementasi salah satu program NLE yaitu Single Submission Quarantine-Customs (SSm QC) berhasil memangkas 3,28 hari dwelling time dan menghemat biaya logistik sebesar Rp 77,29 milliar,” ungkap Rudy.
Sektor logistik dan transportasi akan memiliki peran penting untuk mendukung tujuan ASEAN, oleh karena itu diperlukan sinergi dan kolaborasi untuk menyatukan visi seluruh negara anggota agar dapat terus berpartisipasi membangun logistik ASEAN yang lebih baik. (**)