Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Tengah Ariwibowo, membenarkan kalau sekarang ini pengguna jasa kepelabuhanan banyak melirik berkegiatan di pelabuhan Tanjung Emas, karena lebih efisien, lebih murah dibandingkan dengan pelabuhan lain di negeri ini, termasuk Tanjung Priok.
Pernyataan Ariwibowo ini, menanggapi apa yang disampaikan Menterii Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mengungkapkan bahwa alasan pengguna jasa atau kapal lebih memilih Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang sebagai kegiatannya, disebabkan pelabuhan tersebut dianggap lebih efisien dibandingkan dengan pelabuhan lainnya termasuk Tanjung Priok.
Menurut Dirut PT Arindo ini, bahwa layanan di Tanjung Emas juga sudah online sistem, inaportnet pun sudah lama diterapkan. “Pengguna jasa disini cukup dimanjakan, urus clearance di bea cukai juga cepat,” ungkap Ari.
Bahkan, ujarnya, untuk kontainer yang masuk jalur merah pun, bisa keluar dalam waktu yang tidak lama, tentunya setelah melalui proses pemeriksaan.
Kata Ari, semua institusi terkait sangat tidak menghambat. “Gebrakan yang dilakukan Pak Doso (Doso Agung, Dirut Pelindo III) sangat bagus, sehingga jajaran pimpinan di cabang pun sangat kooperatif dalam melayani pengguna jasanya,” kata Ari.
Ari menambahkan bahwa biaya buruh di Tanjung Emas juga murah. “Jadi bisa dibilang biaya kepelabuhanan disini sangat kompetitif,” ujarnya.
Dia berharap pelabuhan Tanjung Emas ini bisa menjadi percontohan bagi pelabuhan lain dalam hal layanan.

Sri Mulyani mengungkapkan, banyak kapal merapat di Tanjung Emas, karena sangat komparatif sangat kompetitif. “Jadi biaya sandar, biaya bongkar, sewa barang di Tanjung Priok maupun Tanjung Perak lebih mahal,” katanya.
Apalagi dengan kehadiran jalan Tol Semarang – Demak, nantinya diharapkan akan membuat mobilitas angkutan semakin efisien. Sehingga, bukan tidak mungkin, pelabuhan di Semarang akan menjadi alternatif kapal-kapal barang untuk melakukan bongkar muatan.
Nantinya setelah turun di Pelabuhan Tanjung Mas, barang bisa distribusikan langsung lewat tol tersebut.
Menurut Menkeu, dengan adanya Infrastruktur tersebut, maka biaya logistik di Indonesia pun juga akan semakin efisien. (**)