PT Terminal Teluk Lamong (TTL) secara group mencatatkan kinerja positif sepanjang triwulan III tahun 2025 dengan total layanan bongkar muat petikemas mencapai 2.043.111 TEUs pada periode Januari hingga September 2025.
Dari jutaan throughput tersebut, Temas Shipping menjadi salah satu pelayaran yang turut andil di dalamnya. Sebab, pelayaran nasional ini melakukan kegiatan dari Terminal Teluk Lamong, TPK Berlian, dan TPK Nilam.
Ada 50 call per bulan kapal-kapal Temas masuk keluar ke terminal teluk Lamong, TPK Berlian dan TPK Nilam. “Setiap kapal muat sekitar 300-350 kontainer, sehingga per tahun volume dari Temas di terminal-terminal itu sekitar 120 ribu TEUs untuk rute ke berbagai daerah di Indonesia,” ujar Tony Yudhistira, Kepala Cabang Temas Shipping Surabaya kepada pers, di Tanjung Perak, Surabaya, Jumat.
Yudhistira juga merinci kalau kapal-kapal Temas dari pelabuhan Tanjung Perak menyebar ke Aceh sampai Papua. “Untuk ke wilayah Indonesia Timur, ada yang ke Makassar, Ambon, Papua, sedangkan ke wilayah barat, ada Jakarta, Pontianak, Belawan, Riau dan Aceh,” katanya lagi.
Namun, ungkapnya, dari semua rute itu, pasar terbesar adalah yang ke dan dari Belawan.
Yudhistira mengaku optimis jika arus barang bakal terus tumbuh sampai akhir tahun 2025, khususnya kegiatan domestik.
Yudhistira juga menyoroti mengenai port stay kapal yang masih cukup lama yakni antara 30-35 jam. “Kalau bisa menjadi 24 jam lah. Mungkin pengelola perlu menambah peralatannya,” ungkapnya.
Menanggapi soal terminal booking system (TBS), Yudhistira mengatakan bagus, karena pengiriman dan pengambilan barang semakin terjadwal. “Sekarang belum ada masalah, sebab masih sosialisasi,” katanya.
Dengan TBS, jelasnya, jadwal truk makin teratur. “Truk bisa mengatur waktunya, kapan mau masuk, karena ada 6 slot,” ujar Yudhistira. (***)





























