Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, bersama Kapolda Nusa Tenggara Timur Irjen Rudi Darmoko turun langsung pada Senin (29/12) mengawal proses pencarian korban kapal pinisi Putri Sakinah yang tenggelam di Selat Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, NTT, Jumat (26/12/2025) sekitar pukul 20.30 Wita.
Rombongan berangkat menggunakan speedboat milik Polri dari pelabuhan Marina Waterfront Labuan Bajo sekitar jam 11.00 Wita.
Bahkan saat Ocean Week mengkonfirmasi melalui WhatsApp nya, Stevanus menjawab jika dirinya masih mendampingi Kapolda NTT, sedang berada ditengah laut. “Masih di laut sama Kapolda,” jawabnya singkat.
Setiba di darat, Stevanus memberikan jawaban lagi melalui WhatsApp nya. “Kapal dalam kondisi laik laut dan prakiraan cuaca BMKG bagus. Tapi, ada anomali cuaca swell tinggi dalam periode singkat yang membuat kapal tenggelam,” ujarnya.
Stevanus juga menyampaikan sebelum berangkat ke lokasi tenggelamnya kapal itu, dirinya sempat berdialog dengan Kapolda, maupun unsur maritim lainnya di posko yang berada di kawasan pelabuhan Marina Labuan Bajo.
“Kapal diterjang gelombang,” kata Stephanus.

Akibat peristiwa tersebut, enam wisatawan asal Spanyol menjadi korban. Mereka adalah satu keluarga. Yakni Pelatih Tim B sepak bola Wanita Valencia CF di Spanyol, Martin Carreras Fernando bersama istri dan empat anaknya berusia 7-12 tahun, dua laki-laki dan dua perempuan.
Martin dan tiga anaknya belum ditemukan hingga sekarang.
Martin yang kini menangani Valencia Femenino B, peserta kompetisi kasta ketiga, kehilangan nyawa saat jadi penumpang kapal pinisi Putri Sakinah yang tenggelam di Selat Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (27/12/2025).
Ketiga anak-anak Martin yang masih di bawah umur juga ikut jadi korban kapal nahas tersebut.
Kapal yang tenggelam itu dalam perjalanan dari Pulau Komodo menuju Pulau Padar.
Baru 30 menit perjalanan, kapal diterjang gelombang swell 2 meter lebih.
Ada 11 orang di kapal wisata itu. Selain Martin sekeluarga berjumlah enam orang, terdapat juga empat kru dan satu pemandu wisata.
Tujuh orang berhasil dievakuasi dengan selamat, yakni kru kapal, pemandu wisata, istri dan putri bungsunya.
Empat korban hilang itu yakni Martin dan tiga anaknya (Martines Ortuno Maria Lia, Martin Garcia Mateo, dan Martinez Ortuno Enriquejavier).
Tadi pagi, satu jenazah perempuan ditemukan Tim SAR gabungan. Jenazah itu diduga anak Martin. Polisi masih melakukan identifikasi jenazah tersebut di RSUD Komodo Labuan Bajo.
Seperti diketahui bahwa Stevanus cukup aktif memberikan informasi terkait keselamatan pelayaran, cuaca ekstrem, dan insiden kapal. (***)






























