Kinerja Pelabuhan Bumiharjo Bagendang Kalimantan Tengah terus tumbuh. Tahun 2024 lalu misalnya, komoditi CPO saja sudah tercatat sekitar 1 juta ton.
“Arus komoditas general cargo mengalami lonjakan signifikan mencapai 2.089 ton hingga Agustus 2025, dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama di tahun 2024 yang sebanyak 335 ton. Sama halnya dengan capaian hingga Agustus 2025 pada arus komoditas curah cair tumbuh 15 persen mencapai 672.114 ton. Sedangkan komoditas curah kering naik 46 persen mencapai 334.871 ton,” kata Yuvensius Andri Kartiko, Branch Manager SPMT Bumiharjo Bagendang kepada wartawan di kantornya, Jumat (19/9/2025).
Pada Jumat siang, Ocean Week berkesempatan meninjau pelabuhan Bumiharjo, bersama Yuven (panggilan akrabnya). Tampak sejumlah kapal sedang melakukan aktivitas bongkar muat. Salah satunya kapal bermuatan sapi impor asal Australia.
“Ada sebanyak 2.000 ekor sapi. Sejak 2014 lalu baru hari ini, kembali ada impor sapi, semoga akan rutin,” ungkapnya.
Yuvensius juga menyampaikan bahwa kegiatan bongkar muat di pelabuhan Bumiharjo juga semakin cepat. Data mencatat, produktivitas Ton per Gang per Hour (T/G/H) untuk General Cargo naik dari 40,58 pada 2024 menjadi 41 di paruh pertama 2025.
Sektor Curah Kering, menurut dia, mengalami lonjakan lebih tinggi, dari 120,36 menjadi 132,93, sementara Curah Cair meroket dari 169,27 menjadi 220,81.
Yuvensius juga mengatakan kalau perseroan telah melakukan transformasi pelabuhan sejak tahun 2023, dan itu berdampak positif terhadap meningkatnya kinerja serta produktivitas pelabuhan.
Yuvensius berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan yang andal sesuai harapan para pengguna jasa. “Kami juga membuka peluang kepada berbagai pihak untuk bekerja sama dalam mengembangkan potensi pelabuhan,” tegasnya.
Yuvensius juga mengungkapkan bahwa Pelabuhan Bumiharjo telah melayani perdana kargo janjangan kosong (jangkos) cacah yang merupakan hasil sampingan pengolahan kelapa sawit pada bulan Agustus lalu.
“Hal tersebut merupakan salah satu wujud diversifikasi layanan non petikemas dengan memperluas jenis komoditas yang dilayani, dengan membuka peluang pasar baru di sektor energi hijau maupun agribisnis,” ungkapnya.

BM SPMT Bumiharjo menambahkan, selama ini Pelabuhan Bumiharjo, melayani komoditi unggulan yang didominasi komoditas crude palm oil (CPO). Meskipun ada pula komoditi lainnya.
Seperti diketahui pelabuhan ini memiliki kedalaman alur 7mLWS (mean low water spring), dengan dermaga sepanjang 397 meter, lapangan penumpukan seluas 6.253 m2, dan area pergudangan 456 m2.
Yuvensius mengungkapkan, selama ini karakteristik customer di pelabuhan Bumiharjo maupun Bagendang, hampir serupa lantaran kedua fasilitas pelabuhan ini saling mensupport satu sama lain meskipun jarak atau lokasi Bumiharjo ke Bagendang sekitar 200 Km.
“Namun wilayah industri pendukungnya (hinterland) Bumiharjo 80%-nya berada di Kota Waringin Barat yang notabene merupakan penghasil kelapa sawit,” ujarnya.
Karena itu, aktivitas bongkar muat di Bumiharjo didominasi curah cair dan curah kering, termasuk sawit dan turunannya/cruide palm oil (CPO) dengan komposisi domestik sekitar 70% dan internasional 30%.
“Kami juga telah menggunakan drop tank untuk layanan CPO di Bumiharjo. Bahkan telah mengoperasikan jembatan timbang untuk mengurangi tingkat resiko deviasi volume muatannya,” jelasnya.
Dia menuturkan, customer curah cair di pelabuhan Bumiharjo ada Group Citra Borneo Indah, Sinarmas dan Astra. Sedangkan customer curah kering yakni Jatim Propertindo Jaya.
Yuvensius juga optimistis target produktivitas di Bumiharjo pada tahun 2025 ini bisa tercapai bahkan bisa tumbuh sekitar 15% dibanding tahun lalu.
“Dengan transformasi layanan yang telah dilakukan, kami optimistis market share volume kargo terus tumbuh,” katanya.
Sekali lagi Yuvensius menyampaikan kalau peningkatan kinerja pelabuhan bukan semata hasil kerja internal, tetapi buah dari kolaborasi erat antar seluruh pihak.
“Ini adalah bukti dari sinergi kami dengan mitra usaha dan dukungan penuh dari regulator. Komitmen kami jelas yakni menghadirkan layanan pelabuhan yang cepat, efisien, dan andal bagi semua pengguna jasa,” ujarnya.
Pelabuhan Bumiharjo juga telah menerapkan layanan berbasis online sistem, seperti M-TOS, kemudian ada juga room control untuk memantau semua area di pelabuhan, juga ada timbangan untuk barang yang dimuat dalam truk. (***)





























