Laut Merah semakin mencekam, pasca kelompok Houthi memborbardir beberapa kapal yang melewati laut merah menuju Israel beberapa waktu lalu, dan terus memperingatkan kapal tak melayari rute itu.
Kini Israel justru mengerahkan empat kapal perangnya ke laut merah.
Pengerahan itu dilakukan Tel Aviv meskipun ada peringatan Houthi, namun Israel tetap saja tak mengindahkan nya.
Dikutip dari Al Jazeera dan Reuters, Rabu, militer Israel dalam pernyataannya via media sosial X mengumumkan bahwa empat kapal perang terbarunya telah berlayar untuk pertama kalinya ke Laut Merah.
Pengerahan itu dilakukan Israel saat seorang pejabat senior Houthi, kelompok pemberontak yang bermarkas di Yaman memperingatkan kapal-kapal di Laut Merah agar tidak berlayar menuju ke Israel.
Kapal perang yang dikirim ke Laut Merah itu merupakan bagian dari armada kapal corvette 6-class Sa’ar milik Israel yang terus bertambah, yang menurut laporan The Times of Israel, dikerahkan sejak awal tahun ini untuk bertugas melindungi ladang gas (Israel) dan jalur pelayaran.
Kapal perang yang dibuat di Jerman itu dilengkapi dengan persenjataan militer Israel.
Menurut The Times of Israel, setiap kapal perang corvette 6-class Sa’ar yang berbobot hampir 2.000 ton itu membawa sekitar 80 pelaut dan dilengkapi dengan 20 sistem, dengan 18 sistem di antaranya merupakan buatan Israel.
Sistem tersebut mencakup sistem Iron Dome versi modifikasi, yang dikenal sebagai C-Dome, kemudian juga sistem rudal Gabriel V dan LRAD, yang mampu menembak jatuh rudal jelajah dan balistik.
Militer Israel, seperti dikutip kantor berita Xinhua, menyebut kapal corvette 6-class Sa’ar itu telah berlabuh di pelabuhan Eliat, pada Selasa (12/12), untuk pertama kalinya setelah penilaian situasional dan sebagai bagian dari peningkatan upaya pertahanan.
Pengerahan kapal itu dilakukan saat marak serangan rudal dan drone di Laut Merah. Serangan-serangan itu diklaim oleh pemberontak Houthi, yang didukung Iran.
Sementara itu ancaman kelompok pemberontak Syiah Houthi di Yaman terhadap kapal-kapal milik Israel maupun yang menuju Israel membuat Amerika Serikat marah.
Washington, sebagai sekutu terkuat Tel Aviv, dilaporkan telah berhubungan dengan setidaknya 12 negara sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan satuan tugas angkatan laut untuk mengamankan jalur kapal komersial di dan sekitar Laut Merah.
Hal ini diungkapkan seorang pejabat pertahanan AS kepada Al Arabiya English pada Rabu 13 Desember 2023.
Para pejabat AS mengatakan mereka sedang mencari cara untuk memperluas satuan tugas yang sudah ada, Satuan Tugas Gabungan 153, yang saat ini bermarkas di Bahrain. CTF-153 saat ini mempunyai 39 negara anggota.
Namun, pejabat pertahanan AS mengatakan pembicaraan yang melibatkan 12 negara tersebut dipusatkan pada kontribusi mereka terhadap tugas pengamanan navigasi maritim saat ini. (sumber reuters/detik.com)
 
	    	 
                                
























 
							
 
							

