PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) menyatakan bakal menambah 11 unit kapal baru sepanjang tahun 2023 ini.
Untuk itu, Perseroan telah menyiapkan sebanyak US$ 165 juta hingga US$ 330 juta atau setara Rp 2,47 triliun hingga Rp 4,94 triliun.
Direktur Utama PT Samudera Indonesia Bani Maulana Mulia, menyampaikan dari 11 unit kapal baru itu, 6 diantaranya merupakan kapal peti kemas, 2 kapal tanker, dan 3 kapal curah.
Mengenai harga dari kapal-kapal tersebut berkisar antara US$ 15 juta sampai US$ 30 juta (Rp 225,65 miliar sampai Rp 451,30 miliar) per kapalnya.
“Sampai dengan hari ini, 6 kapal sudah diterima (5 kapal peti kemas + 1 kapal tanker) sisanya 5 kapal (1 kapal peti kemas, 1 kapal tanker, 3 kapal curah) akan diterima secara bertahap di semester 2 – 2023,” kata Bani Mulia, dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (24/7).
Menurut Bani, belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dianggarkan sepanjang tahun 2023 ini mencapai US$ 300 juta atau sebesar Rp 4,51 triliun.
Bani juga mengungkapkan jika perusahaan menargetkan pendapatan senilai US$ 800 juta (Rp 12,03 triliun).
“Kami ada rencana ekspansi yang sedang dikerjakan dan juga disiapkan. Salah satunya termasuk partisipasi di proyek-proyek pelabuhan di Indonesia,” kata Bani.
Laba Rp 3,26 Triliun
PT Samudera Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih senilai 212,69 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp3,26 triliun sepanjang tahun 2022.
Melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, beberapa waktu lalu, laba emiten pelayaran kargo dan logistik tersebut tumbuh 128,64 persen year on year (yoy), dari sebelumnya sebesar 93,02 juta dolar AS pada 2021.
SMDR mencatatkan pendapatan jasa sebesar 1,15 miliar dolar AS atau setara dengan Rp17,95 triliun pada akhir 2022, atau tumbuh 71,04 persen yoy dibandingkan sebesar Rp672,91 juta atau setara dengan Rp10,49 triliun pada 2021.
Pendapatan jasa dikontribusikan oleh pendapatan uang tambang sebesar 986,15 juta dolar AS, pendapatan kegiatan keagenan, forwarding, dan kegiatan pelabuhan yang naik menjadi 96,43 juta dolar AS.
Kemudian, pendapatan jasa perseroan juga didapat dari jasa penanganan peralatan peti kemas dan muatan senilai 51,54 juta dolar AS, pendapatan sewa kapal berbasis waktu sebanyak 18,43 juta dolar AS, serta pendapatan lain-lain mencapai 16,39 juta dolar AS.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, SMDR juga mencatatkan kenaikan beban usaha 56,67 persen yoy sebelumnya sebesar 48,30 juta dolar AS pada 2021 menjadi 75,68 juta dolar AS pada 2022.
Kemudian, beban umum dan administrasi perseroan tercatat sebesar 53,25 juta dolar AS atau setara Rp817,53 miliar.
SMDR mencatatkan liabilitas yang meningkat dari 447,39 juta dolar AS menjadi 506,93 juta dolar AS, sedangkan ekuitas juga meningkat dari 381,79 juta dolar AS pada 2021 menjadi 646,48 juta dolar AS pada akhir 2022.
Dengan demikian, perseroan mencatatkan aset yang meningkat dari 829,18 juta dolar AS pada akhir 2021 menjadi 1,15 miliar dolar AS hingga akhir 2022. (**/ant)