Kepala Syahbandar Utama Tanjung Priok Capt. Wisnu Handoko bersama Ketua Umum Asosiasi Pengolahan Limbah Indonesia (APLI) Poltak Simbolon meninjau kesiapan fasilitas kapal penunjang limbah milik PT Lingga Perdana di Merak Banten, pada Kamis (4/3/2021).
Kedatangan Capt. Wisnu Handoko dan Poltak Simbolon bersama rombongan dari INSA Jakarta dan IPC Tanjung Priok, langsung diterima oleh Amin Napitupulu (direktur utama PT Lingga Perdana), di TUKS-nya.
Menurut Capt. Wisnu Handoko, kehadirannya ke PT Lingga Perdana tersebut, untuk memastikan dan melihat langsung, apakah kapal-kapal milik perseroan itu yang akan digunakan mensupport kegiatan port waste management system (PWMS) di pelabuhan Tanjung Priok, memenuhi persyaratan baik secara fisik maupun aturan.
“Kami baru taraf melihat, mengecek, dan nanti dari hasil laporan marine inspector barulah kami bisa menginformasikan layak atau bisa tidaknya,” katanya kepada Ocean Week, di Merak, Banten.

Mantan direktur Lala Perhubungan Laut ini juga menyatakan jika pihaknya mulai menerapkan penanganan limbah kapal B3 di pelabuhan Priok.
Pihaknya juga mulai menertibkan pelaporan limbah kapal melalui inaportnet. Sosialisasi masalah tersebut sudah dilaksanakan oleh pihak Kesyahbandaran pada bulan Februari lalu.
Sementara itu, Poltak Simbolon mengungkapkan bahwa PT Lingga Perdana ini siap mendukung untuk penanganan limbah B3 untuk pelabuhan Tanjung Priok.
“Makanya kami mengajak Pak Wisnu (Wisnu Handoko-red) untuk melihat langsung fasilitas dan kapal yang dipunyai PT Lingga Perdana,” ujarnya.
Sedangkan Amin Napitupulu (Dirut PT Lingga Perdana), menyatakan berterima kasih atas kunjungan Kepala Syahbandar Tanjung Priok, pengurus APLI, kantor OP Priok, serta INSA Jaya.
Amin mengatakan akan menyiapkan tiga kapal untuk mendukung penanganan limbah kapal B3 di pelabuhan Priok. Kapal-kapal itu antara lain SPOB (self propelled oil barge) Niagara V Jakarta, MT OST Satu Tg. Pinang.
“Ada dua kapal yang disiapkan stay untuk mendukung Priok, dengan kapasitas masing-masing 1.000 ton,” ungkapnya.
Dia mengatakan sangat senang kalau ada pihak pejabat pemerintah yang fokus untuk menangani kebersihan laut.
Kepala Syahbandar Priok Capt. Wisnu Handoko menambahkan jika pihaknya juga sudah mengeluarkan aturan mengenai bagaimana penanganan bersama limbah kapal di Priok.

“Memang belum sempurna saat pelaksanaannya, tapi saat ini targetnya bagaimana merubah kulture mereka (pelayaran). Dan bersyukur setelah tiga pelayaran (Temas, Meratus dan Pelni) menandatangani komitmen PWMS pada November tahun lalu, kini SPIL sudah bergabung, dan Pertamina juga sudah kita kasih pengertian. Jadi memang tak bisa seperti membalikkan tangan,” jelas Wisnu.
Pastinya, Wisnu menyatakan agar green port Tanjung Priok dapat diwujudkan di tahun 2021 ini.
Wisnu menyebutkan masa uji coba penanganan limbah terpadu untuk ketiga perusahaan pelayaran yang menandatangani komitmen PWMS adalah 3 bulan. Makanya kalau terhitung mulai November 2020, ini sudah harus berjalan.
Karena itu, semua harus kita kelola secara hati-hati agar tidak ada kesalahan dalam penerapan di lapangan. (***)