Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Edy Putra Irawady akan mengubah Batam bukan hanya untuk layanan pasar ekspor, melainkan juga pasar domestik.
Rencana menjadikan Batam untuk kebutuhan pasar domestik termasuk dalam reorientasi Batam dan revitalisasi BP Batam ke depan. Makanya, ke depan status Batam dari Free Trade Zone (FTZ) segera diubah menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
“Kami berharap Batam juga berkontribusi untuk pasar domestik, apalagi sekarang ada sekitar 262 juta orang Indonesia sebagai konsumen dalam negeri. Itulah makanya ada konsep KEK supaya pengusaha bisa menjual ke dalam negeri dengan berbagai fasilitas yang diberikan,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (15/1).
Selain itu, kata Edy, orientasinya untuk ekspor dengan global value chain. Maksudnya semua barang dari luar (impor) ditempatkan di Batam, lalu diekspor lagi.
“Batam juga disiapkan untuk sektor logistik. Penekanannya ke jasa cargo. Jadi orang dari Surabaya mau kirim barang ke Eropa dikumpulkan dulu di Batam, kemudian diangkut dengan pesawat yang besar atau dengan kapal laut. Oleh sebab itu, pengembangan Bandara Hang Nadim dan pelabuhan Batuampar akan tetap dilanjutkan,” ujarnya lagi. (tb/**)