Setelah menyabet berbagai penghargaan, PT Indonesia Kendaraan Terminal, Tbk (IPCC) kembali mendapat penghargaan Perusahaan Terbaik Dalam Penerapan Enterprise Risk Management (ERM) katagori Anak Perusahaan BUMN.
IPCC menyadari Penerapan Enterprise Risk Management (ERM) merupakan kebutuhan dasar dalam meningkatkan value added perusahaan sehingga sebagai perusahaan terbuka IPCC mampu memiliki daya saing tinggi yang pada akhirnya mampu meningkatkan shareholders wealth.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Founder & CEO Majalah Economic Review Hj. Nana Irlisa R. SSN. MM dan Kepala Departement Pengawas IKNB-2B OJK Bambang W. Budiawan kepada Direktur Kepatuhan Salustra Wijaya mewakili Direktur Utama IPCC Chiefy Adi K yang berhalangan hadir, pada Jumat tanggal 3 Agustus 2018, di Jakarta.
Indonesian Enterprise Risk Management Award II 2018 (IERMA-II-2018) merupakan penghargaan tertinggi kepada perusahaan yang telah sukses menjalankan manajemen resiko, sehingga perusahaan mampu berkinerja baik, bertumbuh kembang dan menjadi banchmarking bagi dunia usaha lainnya
Dalam dirilis yang diterima Ocean Week, Jumat malam, Direktur Utama IPCC, Chiefy Adi K menyebutkan bahwa sebagai perusahaan terbuka, IPCC memahami pelaksanaan manajemen risiko ini merupakan suatu kebutuhan utama bukan hanya disebabkan perintah atau peraturan pemerintah saja.
Chiefy juga menyatakan setiap Risk Owner harus menyadari bahwa setiap orang di dalam suatu perusahaan merupakan seorang pemimpin di setiap bidangnya. Untuk itu setiap orang harus bisa mempertahankan bidangnya masing masing sekaligus untuk mencapai target/sasaran yang diharapkan, dimana untuk mencapai sasaran tersebut tentu tidak akan terhindar dari suatu risiko.
“IPCC sendiri melalu Direktorat Kepatuhan yang membidangi Manajemen Risiko IPCC terus meningkatkan peranannya untuk membantu mengawal bagi setiap Risk Owner untuk mencapai target/sasarannya,” ungkapnya.
Komitmen ini dijaminkan oleh Manajemen IPCC dengan melakukan Risk Awareness serta sosialisasi secara berkala kepada seluruh Risk Owner bahwa risiko bukan sesuatu yang harus di hindari namun harus dihadapi secara tepat dengan mitigasi-mitigasi yang akurat.
Untuk diketahui, IPCC merupakan salah satu anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II. IPCC memberikan jasa pelayanan terminal kendaraan, Jasa pelayanan meliputi Stevedoring, Cargodoring, Receiving, dan Delivery
Selain itu, IPCC juga melayani pelayanan jasa lainnya, yaitu Vehicle Processing Center (VPC), Equipment Processing Center (EPC), Port Stock dan Transhipment Roro Services.
Tidak hanya menyediakan jasa terminal untuk mobil, tapi juga untuk alat berat, truk, bus, dan suku cadang. Perseroan memiliki beberapa keunggulan, di antaranya satu-satunya perusahaan pengelola terminal komersial yang memberikan jasa pelayanan terminal kendaraan di negara terpadat ke-4 di dunia, memiliki 100% captive market untuk ekspor-impor kendaraan, dan margin bisnis menarik.
IPCC mengelola lahan seluas 31 hektar dengan kapasitas 700.000 unit kendaraan per tahun. Sesuai rencana, pada 2022, IPCC menargetkan lahan seluas 89,5 hektar dengan kapasitas 2,1 juta kendaraan. Dengan demikian, IPCC diproyeksikan menjadi pengelola terminal mobil terbesar ke-5 di dunia.
Dari segi kinerja keuangan IPCC juga menunjukkan hal yang menggembirakan. Pada 2017, misalnya, IPCC membukukan pendapatan Rp. 422,1 miliar, naik 34,3% dibandingkan 2016 sebesar Rp. 314,3 miliar. EBITDA IPCC bertambah 31,5% menjadi Rp. 175,4 miliar dari Rp. 133,4 miliar. Laba kotor naik 26,8% menjadi Rp. 208,6 miliar dari Rp. 164,5 miliar, dan laba bersih IPCC tumbuh 32,2% dari Rp. 98,4 miliar menjadi Rp. 130,1 miliar pada 2017.
Sementara total aset IPCC per Desember 2017 mencapai Rp. 336,3 miliar, naik 26,95% dibandingkan 2016 sebesar Rp. 264,9 miliar. Liabilitas IPCC naik 25% menjadi Rp. 99,2 miliar dari Rp. 79,3 miliar, dan ekuitas tumbuh 27,7% menjadi Rp. 237 miliar dari Rp. 185,6 miliar dan current ratio sebesar 3,3 kali, naik dari 2,4 kali.
Dalam tiga tahun terakhir rata-rata ROA IPCC mencapai 35,4%, margin EBITDA 40,4%, ROE 50,6%, dan ekuitas terhadap aset rata-rata 69,8%. (***)