PT IPC Terminal Petikemas (TPK) mentargetkan throughput sebesar 115.000 TEUs bisa ditangani melalui area TPK Palembang di tahun 2023 ini.
“Kami akan berusaha sekuat tenaga untuk dapat mencapai target tersebut. Namun, kelihatannya sedikit berat, paling bisa tercapai sekitar 112 ribu TEUs,” ujar Adi Sahputra, Manager Area TPK Palembang kepada Ocean Week, di Palembang, Selasa (18/7).
Menurut Adi, sekarang ini tak sedikit pasar yang tadinya pengapalannya dilakukan melalui terminal petikemas, beralih menggunakan pola ship to ship (STS) di Tanjung Kapeh, Banyuasin, Palembang.
“Sekitar 2.000 box kami kehilangan pasar setiap bulan, karena beralih STS dari Tanjung Kapeh. Mayoritas adalah komoditi karet,” katanya.
Selain itu, kata Adi, berkurangnya pasar TPK, karena pengguna jasa (khususnya domestik) banyak yang memilih menggunakan angkutan darat. “Alasan pemilik barang karena dengan menggunakan truk bisa langsung dari gudang asal barang langsung ke gudang penerima, tanpa harus double handling. Konon biayanya kalau gunakan truk lebih murah. Apalagi sekarang sudah ada jalan Tol,” ungkapnya.
Tahun 2022 lalu, IPC TPK Palembang masih berhasil menangani sebesar 100.000 lebih petikemas, baik domestik maupun internasional.
Saat ini, Adi terus mencoba mendekati para shipper untuk bersedia menggunakan terminal petikemas Palembang untuk pengapalan komoditinya. “Kami terus berupaya mendekati mereka, agar mau menggunakan fasilitas TPK untuk pengiriman petikemas nya,” katanya.
Adi berharap, para shipper di sekitaran Palembang, Sumatera Selatan dapat memanfaatkan pengapalan (pengiriman) barang kemasan petikemas melalui terminal petikemas Palembang. (**)