Sebuah perjalanan mengesankan, menyenangkan saat melakukan monitoring angkutan Lebaran 2023, dengan naik KM Lawit dari Kumai Kalimantan Tengah (Kalteng) menuju Surabaya.
Apalagi selama perjalanan dengan waktu semaleman itu bisa ngobrol bersama, berbaur dengan para penumpang di kelas ekonomi, hanya untuk merasakan seperti apa sebenarnya yang dirasakan para penumpang ketika melakukan perjalanan dengan kapal laut.
Adalah Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni, Yossianis Marciano yang pada hari Senin ikut perjalanan di kapal Lawit, menyamar sebagai penumpang dan membaur dengan penumpang lainnya. Boleh dibilang sebuah penyamaran yang sempurna karena tak satupun dari para penumpang yang tau kalau teman mengobrol selama perjalanan itu adalah direktur PT Pelni.
“Ini menjadi perjalanan pertama saya ikut kapal sekedar untuk mengetahui apa yang dirasakan para penumpang, mengorek keinginan mereka, apa yang kurang, dan bagaimana saran dari mereka,” cerita Yossi kepada Ocean Week mengenai pengalamannya ikut dalam perjalanan di kapal Lawit dari Kumai Kalimantan Tengah ke Surabaya.

Menurut Yossi, kegiatan yang dilakukannya itu merupakan bagian dari agenda Monitoring Mudik Lebaran 2023.
“Dengan melakukan pendekatan secara personal, mulai dari tidur, makan bersama penumpang dan merasakan fasilitas kelas ekonomi layaknya penumpang, menjadi cara baru untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dievaluasi kedepannya,” ujarnya.
Paling tidak, dengan merasakan langsung naik kapal, dan mendapat banyak masukan dari penumpang lainnya, dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk kepentingan Pelni kedepan.
Yossi dengan semangat mengatakan bahwa KM Lawit bertolak dari Pelabuhan Kumai, Senin (17/4) dan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Selasa (18/4). “Kami sangat berterima kasih kepada pelanggan yang telah menggunakan armada kapal PELNI sebagai transportasi pilihan terutama di momen angkutan lebaran. Dan manajemen akan terus memantau pelayanan kepada seluruh pelanggan, terutama di masa-masa peak season seperti angkutan lebaran ini agar pelayanan yang diberikan tetap maksimal,” ungkapnya.
Yossianis menyatakan Pelni akan terus meningkatkan pelayanan dan kenyamanan kepada para pelanggannya, khususnya pengguna KM Kelud, KM Dorolonda, KM Ciremai, dan KM Lawit, saat ini dapat menambahkan fitur add on selama perjalanan.

“Add on merupakan layanan tambahan bagi penumpang kelas ekonomi yang diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan pelanggan selama pelayaran,” katanya.
Di kelas ekonomi, para penumpang juga memperoleh fasilitas bukan hanya tempat tidur, namun juga ada tambahan bantal, selimut, dan seprai.
Untuk diketahui, KM Lawit merupakan salah satu kapal PELNI yang melayari Kumai selain KM Awu dan KM Kelimutu. Kapal tipe 1000 pax ini melayani rute Tanjung Priok – Tanjung Pandan – Pontianak – Semarang – Kumai – Semarang – Karimunjawa – Semarang – Pontianak – Tanjung Pandan – Tanjung Priok.
Selama melayani angkutan lebaran, KM Lawit menambah Rute Kumai – Semarang, Kumai – Surabaya, dan Sampit- Semarang.
Pada saat angkutan lebaran tahun 2023, PELNI menyiapkan sebanyak 26 armada kapal penumpang dan 42 kapal perintis. Perusahaan juga menyiapkan 48.539 seat yang terdiri sebanyak 32.447 Seat terpasang pada kapal penumpang dan 16.092 seat pada kapal perintis.
PELNI sebagai Perusahaan plat merah yang bergerak di bidang jasa pelayaran saat ini mengoperasikan 26 Kapal Penumpang yang melayani 1.058 ruas dan menyinggahi 71 pelabuhan.
Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 42 trayek Kapal Perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah 3TP, di mana Kapal Perintis menyinggahi 273 pelabuhan dengan total 3.495 ruas. PELNI juga mengoperasikan sebanyak 16 Kapal Rede. Untuk pelayanan bisnis logistik, saat ini PELNI mengoperasikan 10 trayek Tol Laut serta 1 trayek khusus untuk Kapal Ternak.
Untuk angkutan Lebaran, Pelni juga berpartisipasi mengangkut pemudik sepeda motor gratis dari Tanjung Priok ke Semarang, juga arus balik dari Semarang ke Tanjung Priok, menggunakan kapal DOBONSOLO. (**)