PT Samudera Indonesia (SI) akan menggarap peluang dan potensi dalam negeri, baik untuk pelayaran kontainer maupun non petikemas.
“Jika ada peluang kenapa tidak. Kami pasti akan garap itu, karena peluangnya pasti ada, dan kami sudah pikirkan itu semua,” kata Managing Director PT Samudera Indonesia, Bani Mulia, di Jakarta, Kamis pagi (5/12).
Menurut Bani, masih banyak rute-rute potensial yang belum dimasuki oleh pelayaran domestik, dan Samudera Indonesia bisa masuk kesana.
“Bisa saja kami masuk untuk Cruise, bulk, tanker, maupun yang lainnya,” ungkapnya.
Seperti diketahui bahwa PT Samudera Indonesia bukan hanya fokus di pelayaran, namun juga pelabuhan (terminal petikemas), trucking, maupun logistik.
Untuk terminal petikemas, perseroan memiliki terminal Palaran di Kalimantan Timur, dan Dermaga Serbaguna Nusantara di Jakarta.
Dan dalam rangka mengantisipasi pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, pelabuhan Samudera Palaran akan meningkatkan kapasitas terpasangnya dengan berencana menambah 1 ship to ship (STS) container crane dan 3 RTG di tahun 2020 mendatang.
Kata Bani Mulia, pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana juga menjadi potensi kedepan. “Untuk terminal domestik di Priok, Samudera Indonesia akan menambah 2 harbour mobile crane (HMC) guna meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan,” ujarnya lagi.
Untuk menciptakan ekosistem yang lebih handal dan efisien, perseroan sudah melakukan integrasi dan digitalisasi sistem berupa aplikasi online untuk layanan port pairing dan port performance.
“Secara umum refleksi akhir tahun 2019 menyiratkan tahun yang penuh perjuangan, baik ditataran global, nasional maupun diindustri pelayaran,” kata Bani.
Menyikapi hal tersebut, perseroan dan anak perusahaan memutuskan menjual dua kapal supramax pengangkut Dry Bulk di pelayaran internasionalnya pada tahun 2019 ini. “Terlepas dari faktor loss on disposal dari keputusan itu, Samudera Indonesia Tbk masih mencatatkan operating profit sebesar 9,7 juta USD pada kuartal 3 tahun ini,” jelas Bani.
Bani mengaku optimis, di tahun mendatang kontribusi di pengembangan infrastruktur logistik akan lebih baik.
Samudera Indonesia juga sedang membidik bisa menjadi pengelola pelabuhan Patimban yang tahun depan direncanakan sudah beroperasi. Apalagi dengan pengalamannya yang sudah dibuktikan dalam mengelola Palaran dan Terminal di pelabuhan Tanjung Priok, perseroan ini pasti mampu.
Perusahaan yang didirikan oleh almarhum Soedarpo ini juga mendukung program nasional sepeda motor listrik. Menurut Bani, pihaknya juga telah menandatangani kontrak distribusi nasional motor listrik Gesits.
Kontrak untuk mengangkut 276 unit flat wagon dari Shanghai sampai Lahat untuk kereta api Indonesia juga berhasil diperoleh perseroan ini.
Selain itu, unit usaha PT Samudera Indonesia juga sudah menandatangani kesepakatan kerjasama dengan PT Wijaya Karya untuk logistics partner project divisi luar negeri area 1 WIKA. “Samudera Indonesia juga ditunjuk sebagai logistik partner untuk pavilion Indonesia dalam ajang pameran berskala internasional yakni Expo 2020 Dubai yang akan diikuti 192 negara,” kata Bani. (**)