Sejak dilayari kapal tol laut, ongkos kirim hasil pertanian dari Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) ke Makassar turun drastis, dari tadinya Rp 14 juta menjadi Rp 6 juta.
Kapal to laut pada rute tersebut sudah mulai berfungsi Jumat (22/3) dengan rute Muna-Selayar-Makassar, hanya ditempuh selama 18 jam.
Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut (Lala) Perhubungan Laut, Capt. Wisnu Handoko menyatakan pemerintah (Kemenhub) akan terus mengoptimalkan layanan kapal tol laut yang sudah dimiliki Hubla sebanyak 156 unit. “Kapal-kapal itu akan melayari 19 rute tol laut pada tahun 2019 ini,” katanya kepada Ocean Week, Minggu pagi.
Menurut Wisnu, ongkos kirim barang sejak di suatu daerah dilayari kapal tol laut, diakuinya turun, bukan hanya untuk rute Muna-Makassar saja, melainkan juga pada wilayah lain.
Tol laut juga dinyatakannya sudah berhasil menekan disparitas harga barang antara Indonesia Timur dan Indonesia Barat. “Memang kalau masih ada yang perlu disempurnakan dalam program tol laut ini kami akan selalu mengevaluasinya,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Muna, Malik Ditu baru-baru ini telah melepas pengapalan perdana sebanyak 3 kontainer jagung asal kecamatan Kebangka kabupaten Muna lewat Pelabuhan Nusantara menuju Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). “Dengan tol laut ini, tentu petani akan semakin terbantu untuk akses transportasinya, biayanya juga lebih murah,” kata Malik kepada wartawan.
Malik meminta kepada OPD agar merancang potensi yang bisa dibawa keluar daerahnya. Misalnya, gembol, rumput laut dan hasil pertanian lainnya. “Jangan hanya jagung saja, yang lain juga,” pintanya.
Sementara itu, Plt Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Muna Anwar Agigi mengatakan saat ini petani mulai bergairah menanam jagung kuning. Pasalnya, nilai jual per kilo sangat tinggi, apalagi sudah didukung transportasi tol laut untuk mengoptimalkan pemasaran.
Salah seorang pengusaha jagung kuning, La Ode Umar mengungkapkan, bahwa dirinya mulai merintis bisnisnya sejak 2015, saat itu masih terkendala biaya pengiriman yang mencapai Rp 14,8 juta per satu kontainer.
“Sekarang untuk kirim ke Makassar hanya mengeluarkan Rp 6 juta untuk satu kontainer, jadi harga beli saya ke petani juga bisa saya naikkan, saya sesuaikan dengan ongkos kirim,” ungkapnya. (dtc/ow/**)