Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Dirjen Perhubungan Laut Nomor HK.211/5/17/DJPL/2019 tentang Pemeriksaan Kelaiklautan Kapal Penumpang dalam Rangka Angkutan Lebaran Tahun 2019 yang diinstruksikan kepada seluruh Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Lingkungan Ditjen Perhubungan Laut, Kantor Kesyahbandaran Utama (KSU) Tanjung Priok melakukan uji petik (rampcheck) bagi seluruh kapal yang akan digunakan sebagai angkutan laut lebaran tahun 2019.
Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, Amiruddin menjelaskan bahwa pelaksanaan uji petik dalam rangka Angkutan Laut Lebaran 2019 ini telah dilaksanakan oleh Kantor KSU Tanjung Priok sejak pekan kedua di bulan April 2019.
“Kami melaksanakan uji petik di Pelabuhan Tanjung Priok, selain sebagai salah satu tempat asal pemudik yang menuju Barat dan Timur Indonesia, Pelabuhan Tanjung Priok juga menjadi Pelabuhan asal penyelenggara mudik gratis sepeda motor menggunakan kapal laut pada tahun 2019,” jelasnya.
Menurut Amiruddin, sejauh ini pihaknya telah melaksanakan uji petik atau verifikasi uji petik terhadap 12 (dua belas) unit kapal penumpang besar yang singgah di Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu KM. Dobonsolo, KM. Lawit, KM. Nggapulu, KM. Doloronda, KM. Umsini, KM. Gunung Dempo, KM. Ciremai, KM. Kelud dan KM. Bukit Raya (PT. Pelni), KM. Sawita dan Sakura Express (PT. Bukit Merapin Nusantara Lines), serta KM. Mutiara Ferindo VI (PT. Atosim Lampung Pelayaran).
Selain itu, Amiruddin menyatakan bahwa pihaknya juga telah menyelesaikan uji petik terhadap kapal-kapal penumpang yang berada di wilayah kerja Ancol Marina, di mana terdapat kapal penumpang yang berlayar menuju Kepulauan Seribu.
“Kami telah memeriksa sebanyak 6 (enam) unit kapal, yaitu Kapal Pulau Ayer II, Bidadari Express, Kahyangan Express 7, Ocean Pearl, Putri Island II, dan Pulau Putri I,” ungkapnya.
Amiruddin menambahkan, bahwa pihaknya menugaskan setiap kepala seksi untuk mendampingi setiap marine inspector yang bertugas pada setiap pemeriksaan kapal. Dengan demikian, diharapkan setiap pemeriksaan yang dilakukan dapat lebih detail dan terukur.
Amiruddin pun menceritakan tentang kendala yang sering dihadapi dalam melaksanakan uji petik, di mana seringkali kapal – kapal yang akan di uji petik beroperasi di luar jam kerja operasional kantor sebagaimana pelaksanaan uji petik terhadap kapal Umsini yang sandar pada hari libur nasional tanggal 1 Mei 2019 serta KM. Kelud yang sandar menjelang tengah malam.
“Namun demikian kondisi tersebut tentunya tidak menyurutkan langkah tim kami untuk bekerja dengan hati melayani masyarakat dalam pelaksanaan Angkutan Laut Lebaran ini,” tegasnya.
Pemeriksaan uji petik yang dilakukan, meliputi pemeriksaan alat-alat keselamatan kapal, seperti ketersediaan jaket penyelamat (life jacket), serta uji coba sekoci, alat pemadam kebakaran, alat komunikasi kapal, bahkan tempat tidur penumpang. Semua temuan dari ketidaksesuaian di lapangan akan dilaporkan secara berjenjang dan pemilik kapal diminta untuk memenuhinya dalam waktu secepatnya sebelum Angkutan Laut Lebaran 2019 dimulai.
“Pelaksanaan uji petik ini merupakan wujud komitmen kami dalam memberikan pelayanan prima dan mewujudkan keselamatan pelayaran sehingga para pemudik dapat kembali ke kampung asalnya dengan selamat, aman, tertib dan nyaman,” ujar Amiruddin.

Tual Siap
Guna memastikan terwujudnya keselamatan dan keamanan pelayaran pada penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran Tahun 2019, Kementerian Perhubungan Cq. Ditjen Perhubungan Laut kembali menggelar uji petik atau pemeriksaan kelaiklautan kapal di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Tual pada hari Senin ini (13/5).
Pada Uji Petik kali ini, Ditjen Perhubungan Laut melalui Direktorat Perkapalan dan Kepelautan menurunkan Tim Uji Petik yang dipimpin oleh Kepala Sub Direktorat Rancang Bangun Stabilitas dan Garis Muat Kapal Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Gigih Retnowati. ST., MT didampingi oleh Kepala Kantor UPP Kelas II Tual, Yahya Usia, untuk melakukan pemeriksaan terhadap kapal-kapal yang melayani pelayaran di wilayah Maluku dan sekitarnya.
“Pada kesempatan kali ini kami menurunkan tim yang terdiri dari Marine Inspektor dari Kantor Pusat dan juga dari Kantor UPP Kelas II Tual,” ujarnya.
Gigih menjelaskan, bahwa Pelabuhan Tual bisa dikatakan sebagai jantung Kepulauan Kei yang menghubungkan dengan pulau-pulau seperti pulau Kur, Tayando, Kei Besar dan Kepulauan Tanimbar, serta melayani pelayaran antara provinsi ke Papua. Dengan mobilitas penumpang yang tinggi, khususnya pada masa liburan atau hari raya, tentunya kondisi kapal penumpang perlu dipastikan telah memenuhi persyaratan kelaiklautan.
“Untuk itulah, kita melaksanakan Uji Petik guna memastikan kapal-kapal penumpang yang akan melakukan perjalanan liburan mudik laiklaut dan dalam kondisi prima, sehingga dapat mengantarkan para penumpang dengan selamat ke tempat tujuan untuk merayakan lebaran bersama keluarga,” jelasnya.
Gigih mengatakan bahwa pada Uji Petik kali ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 3 (tiga) unit kapal penumpang, yakni KM. Sabuk Nusantara 60, KM. Tanjung Madlahar, serta Kapal Cepat Cantika Inova.
“Pada pemeriksaan ini kami menemukan beberapa temuan yang langsung kami sampaikan kepada Nakhoda sebagai perwakilan dari pemilik kapal untuk dapat ditindaklanjuti ke Operator sehingga dapat diperbaiki sebelum dimulainya angkutan lebaran,” ungjapnya.
Lebih lanjut, selain bertujuan untuk mewujudkan dan meningkatkan keselamatan pelayaran, Gigih berharap melalui kegiatan Uji Petik ini juga dapat tercipta sinergi antara Kantor Pusat dengan Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perhubungan Laut di seluruh Indonesia dalam rangka meningkatkan pengawasan dan mewujudkan keselamatan pelayaran.
Sementara itu, Kepala Kantor UPP Kelas II Tual, Yahya Usia, menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik dan mendukung penyelenggaraan kegiatan pemeriksaan kelaiklautan kapal di wilayah kerjanya yang merupakan bentuk perhatian dan komitmen Pemerintah dalam upaya mewujudkan keselamatan pelayaran dan memberikan pelayanan prima pada masyarakat selaku pengguna jasa.
“Para penumpang dan masyarakat setempat menyambut baik dan sangat mengapresiasi perhatian serius yang diberikan oleh Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Perhubungan terhadap keselamatan dan penertiban pelayaran di Kota Tual,” tutup Yahya. (***)