Dirjen Perhubungan Laut, Arif Toha resmi membuka acara Kampanye Keselamatan Pelayaran dalam rangka Hari Pelaut Sedunia tahun 2023, bertempat di Bali, Minggu (25/6).
Dalam sambutannya, Arif Toha menyampaikan bahwa pada peringatan Hari Pelaut Sedunia tahun 2023 ini, International Maritime Organization (IMO) mengusung tema Seafarers Contribution to Protecting the Marine Environment.
“Tema ini diangkat dengan harapan para pelaut yang menghabiskan sebagian besar waktu di laut dapat memberikan kontribusi dalam melindungi dan melestarikan lingkungan maritim,” ujar Dirjen Laut.
Hal tersebut, ungkap Arif Toha, kemudian mendasari perhubungan laut untuk mengangkat tema turunan dari Hari Pelaut Sedunia Tahun 2023 yakni “Oceans Worth Protecting” menjadi tema Kampanye Keselamatan Pelayaran tahun 2023 yang juga menjadi Hastag utama Kampanye IMO tahun ini yang turut digaungkan di media sosial.
Kampanye “Ocean Worth Protecting” hadir untuk membangkitkan kesadaran tentang pentingnya keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim.
“Untuk itu, kami mengajak seluruh pihak mulai dari regulator, operator dan masyarakat pengguna jasa transportasi laut untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian lautan yang kita cintai karena laut layak dilindungi,” katanya lagi.
Menurut Arif Toha, banyak kontribusi yang bisa kita lakukan untuk menjaga laut kita. Pertama, dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan pelayaran. Kedua, berfokus pada perlindungan terhadap anak-anak dan generasi mendatang serta bekerja sama dalam mengurangi pencemaran lautan, termasuk dari sampah plastik yang menjadi ancaman serius bagi kehidupan laut.
Dirjen Laut mengatakan sepakat bahwa pelaut adalah pekerja kunci yang memiliki peran penting sebagai tulang punggung perekonomian sebuah negara. Oleh karenanya, pada kesempatan yang baik ini, Pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan memberikan apresiasi kepada sosok pelaut wanita yang memiliki kontribusi besar dalam mewujudkan konektivitas hingga ke pelosok nusantara.
Penghargaan tersebut diberikan kepada 2 (dua) Srikandi Indonesia yakni Penghargaan untuk Pelaut Wanita Kapal Perintis dan Penghargaan untuk Pelaut Wanita Kapal Penumpang.
Indonesia bangga memiliki pelaut-pelaut wanita tangguh yang tak gentar menerjang ombak dan badai demi bisa mengantarkan Saudara-saudara kita kembali ke daerahnya, juga mengantar barang kebutuhan logistik hingga ke daerah 3TP.
“Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada para penerima penghargaan. Kami dari Kementerian Perhubungan juga terus berupaya meningkatkan pelayanan dan kemudahan dalam pengurusan dokumen bagi para pelaut, termasuk dengan meningkatkan security dan spesimen baru pada Buku Pelaut, yang hari ini akan resmi diluncurkan,” kata Arif.
Dirjen Arif pun berharap seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan dapat memberikan manfaat besar dalam upaya mewujudkan keselamatan dan keamanan pelayaran di Indonesia.
Acara selama tiga hari dari Minggu-Selasa (25-27 Juni) tersebut diawali dengan menampilkan tarian Bali.

Lollan selalu ketua panitia melaporkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan oleh perhubungan laut. “Untuk tahun ini kami kerjasama dengan WIMA INA, dengan tema Oceans Worth Protecting,” ujarnya.
Menurut Lollan bahwa kegiatan yang akan dilakukan antara lain sosialisasi keselamatan pelayaran kepada anak-anak, juga ada pemberian life jacket. “Semoga kegiatan hari pelaut sedunia ini dapat berlangsung dengan lancar,” kata Lollan.
Chandra Motik dalam sambutannya mengatakan, hari ini tanggal 25 Juni telah ditetapkan sebagai hari Pelaut Sedunia oleh Organisasi Internasional Maritim (IMO). Untuk itu, WIMA INA mengucapkan selamat kepada para pelaut Indonesia, teruslah berkarya untuk kemajuan maritim Indonesia.
Kata Chandra Motik, sejak didirikannya pada tahun 2015, WIMA INA yang beranggotakan para wanita yang kariernya berkiprah di bidang maritime, baik di sektor Pemerintahan, sektor swasta, BUMN dan lain-lain yang berhubungan dengan kemaritiman, terus aktif berjalan sesuai visi misinya sebagai suatu organisasi yang mendorong bangsa Indonesia untuk maju dalam bidang maritime di dunia. Menjadi organisasi yang sejajar dengan pemangku kepentingan maritime Indonesia serta Bersama-sama menggandeng dan memajukan wanita di sector maritime.

“Tahun ini IMO telah mencanangkan tema “Seafarer 2023-Oceans Worth Protecting” dimana kita semua sebagai insan maritim diharapkan lebih peduli kepada perlindungan lingkungan maritim,” ujarnya.
Chandra juga mengatakan, selain itu IMO juga sudah menetapkan setiap tgl 18 Mei sebagai Hari Perempuan Maritim Sedunia, yang tahun ini sudah menginjak tahun ke 3.
Dengan demikian peranan perempuan maritim sudah dianggap banyak memberikan kontribusi di bidang kemajuan industri maritim.
WIMA INA sangat mendukung peranan perempuan maritim untuk sama-sama mendukung kemajuan maritim Indonesia, bahkan sampai tingkat internasional.
“Hari ini, WIMA INA sebagai mitra dengan Ditjen Perhubungan Laut dalam melaksanakan Hari Pelaut sedunia dan Kampanye Keselamatan Pelayaran mengucapkan terimakasih kepada semua jajaran Kementerian Perhubungan dan stakeholder terkait maritim yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan dua hari di Bali, semoga lancar dan sukses,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini juga ada pemberian penghargaan terhadap dua wanita pelaut yakni Sukaesih Umayah Amaliyah dan Endang Astuty (keduanya dari Pelni). Penghargaan tersebut langsung diberikan oleh Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha.
Kegiatan ini juga diisi dengan diskusi santai yang menampilkan direktur perkapalan dan kepelautan Dr. Hartanto bersama praktisi pelaut Capt. Farid Nurharto.
Hadir dalam kegiatan ini, antara lain Lollan (Sesditjen Hubla), Ketua Umum WIMA INA Nirmala Dewi Chandra Motik bersama pengurusnya, direktur Lala Hubla Hendri Ginting, Direktur Navigasi Hubla Budi Mantoro, direktur kepelabuhanan Hartanto, Dirut PT Pelni Tri Andayani, direktur utama SPJM Prasetyadi, serta para pejabat dilingkungan perhubungan laut. (**)