Asosiasi pengusaha truk Indonesia (Aptrindo) menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) pertama pada Kamis (14/2), bertempat di Santika Hotel, Jakarta Utara.
Rakernas bertema Meningkatkan Peran Aptrindo sebagai salah satu urat nadi Kelancaran Logistik Nasional, dibuka oleh Menhub Budi Karya Sumadi.
Hadir pada acara ini, antara lain Dirjen Hubdar Budi Setiyadi, Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto, ketua umum APBMI HM Fuadi, ketua umum ALFI Yukki N. Hanafi, ketua umum Asdeki Muslan, dan para pengurus asosiasi ini di seluruh Indonesia.
Menhub menyatakan apresiasinya terhadap apa yang dilakukan oleh para usaha trucking tersebut selama ini.
Budi Karya Sumadi juga mengungkapkan, bagaimana untuk bisa memajukan daya saing nasional.
“Kita tau bahwa pergerakan barang itu juga banyak melalui darat. Kalau kita bicara soal ODOL, itu yang minta owner,” kata Menhub saat memberi sambutan pada kegiatan ini.
Menhub minta supaya pihak kepolisian tidak menangkap terhadap truk-truk, terkait ODOL.
Belakangan ini, tarif tol mahal ungkap Budi Karya, banyak menjadi pergunjingan. “Tarif tol mahal, Rp 1,5 juta, mestinya jangan dulu diomongin keluar,” ucapnya.
Budi Karya minta supaya jika ada masalah didialogkan lebih dulu. “Kalo ada masalah jangan ngomong diluar, lebih baik didialogkan dulu untuk mencari solusi,” katanya.
Sementara itu, dalam sambutannya, ketua umum Aptrindo Gemilang Tarigan menyatakan, usaha truk masih menghadapi beberapa masalah pada operasional, misalnya belum bisanya secara mulus untuk peremajaan truk.
“Jalan tol masih mahal, di trans Jawa belum ada SPBU, rest area belum siap, juga masih banyak lagi masalah lainnya,” ungkapnya dibenarkan Mustajab, ketua Aptrindo Jakarta.
Perlu juga adanya penataan terhadap usaha truk, agar bisa masuk ke organisasi ini supaya lebih mudah koordinasinya.
Kegiatan Rakernas juga diselipkan pemotongan tumpeng dalam rangka ulang tahun Aptrindo ke-4. (**)