Akses jalan ke dan dari pelabuhan Marunda macet total, pada Minggu (19/6), bahkan berdampak hingga Senin (20/6) akibat jembatan di dekat Rumah Susun (Susun) Cilincing jebol, sehingga kegiatan di pelabuhan Marunda lumpuh.
Para Pengusaha yang berkegiatan di pelabuhan Marunda mengaku rugi akibat peristiwa tersebut.
Ketua DPC Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) pelabuhan Marunda Fudyanpo Kamin, mengungkapkan hal itu kepada Ocean Week, Selasa pagi ini.

“Pelabuhan di Marunda lumpuh akibat Jembatan Rusun Cilincing jebol pada Senin kemarin, cuma hari ini (Selasa) masih berdampak,” ujarnya.
Menurut Fudy, macetnya truk-truk dan kendaraan lain di jalan Cilincing itu tak hanya diakibatkan jebolnya jembatan di dekat Rusun, namun juga disebabkan rusaknya jalan. Banyak jalan berlobang, maupun adanya genangan air hujan.
Para pengusaha mengaku rugi ratusan juta rupiah, karena bongkaran barang menjadi terlambat, truk-truk yang mengangkut barang pun menjadi telat.
Kemacetan juga terjadi di seputaran pelabuhan Marunda, karena banyaknya truk-truk kontainer yang keluar masuk ke depo di dalam pelabuhan Marunda.
“Kami minta supaya instansi terkait dengan ini segera memperbaiki jembatan yang jebol, dan jalanan yang rusak,” kata Fudy.

Kemacetan di Marunda tersebut dibenarkan pula oleh Banu Amza, koordinator Penjaspel Marunda. “Ini sudah dua hari macet. Kami minta aparat berwenang turun tangan untuk bisa mengurai kemacetan ini, sehingga pengusaha tidak rugi semakin besar,” ungkapnya. (**)