Kinerja PT Pelindo terus membaik pasca merger dua tahun lalu. Berbagai upaya perbaikan layanan juga terus dilakukan, melalui Subholding anak usahanya, yakni PT Pelindo Terminal Petikemas, PT Pelindo Multi Terminal, PT Pelindo Jasa Maritim, dan PT Pelindo Jasa Logistik.
Misalnya saat ini, layanan sistem operasional terminal petikemas yang dibawah pengelolaan Subholding PTP, terus dilakukan perbaikan, dan sekarang layanan Operasional sudah semuanya sama.
Tetapi, untuk mengetahui bagaimana kinerja Pelindo, dan apa yang sudah dilakukan dan akan dilakukannya pasa merger, Ocean Week (OW) mencoba mewawancarai Ali Mulyono (AM), Sekretaris Perusahaan grup head PT Pelindo, berikut petikannya.
OW : apa kabar pak Ali, sehat ya ?
AM : Alhamdulillah, baik dan sehat
OW : bagaimana Pelindo pasca merger?
AM : oh, fine-fine saja
OW : bisa cerita capaian kinerja Pelindo baik petikemas , non petikemas selama tahun 2023, dibandingkan 2022 apakah naik atau turun ?
AM : arus Petikemas triwulan III tahun 2023 sudah berhasil mencatatkan sebesar 12,9 Juta TEUS, tumbuh 1,2% dibanding periode yang sama di tahun 2022. Sedangkan Arus Barang Non petikemas mencapai 125 Juta Ton, meningkat 8% dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama.

OW : apa rencana Pelindo untuk 2024 ?
AM : sesuai dengan roadmap perusahaan, tema korporasi Pelindo tahun 2024 yaitu Business Expansion dan Strategic Partnership dalam rangka meningkatkan pertumbuhan bisnis baik secara organik maupun anorganik. Selain itu, dalam rangka menciptakan bisnis yang lebih lean dan efisien, Pelindo juga tetap akan melanjutkan program restrukturisasi perusahaan melalui program pemurnian bisnis. Program transformasi layanan operasional juga akan tetap dilanjutkan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan dan memberikan kontribusi pada penurunan port stay.
OW : kendala apa saja yang masih dihadapi Pelindo ?
AM : Pelindo I, II, III, dan IV yang sebelumnya dibagi berdasarkan area wilayah kerja pada dasarnya memiliki jenis bisnis yang relatif sama, sehingga terdapat beberapa persamaan dalam menghadapi beberapa tantangan seperti operasional Pelabuhan yang belum memiliki standar yang sama. Saat ini, Pelindo terus berbenah dan bertransformasi untuk menyelesaikan tantangan-tantangan tersebut secara bertahap. Selain itu, tantangan lainnya yang saat ini dihadapi yaitu belum terintegrasi nya pelabuhan dengan kawasan industri sehingga berdampak pada biaya angkut yang lebih mahal dengan jarak tempuh yang lebih panjang. Terkait hal ini, Pelindo turut berkontribusi untuk menciptakan well connected ecosystem, seperti misalnya dengan pengembangan JIIPE di Gresik, Pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat, Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara, dan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Bali yang mana di lokasi-lokasi tersebut terdapat integrasi antara pelabuhan dan industrial estate.
OW : kontribusi terbesar Pelindo dari keempat Subholding itu dari yang mana ?
AM : kalau kontribusi terbesar ke Pelindo dari keempat Subholding ya,, Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP)
OW : apa harapan Pelindo ke depan terhadap pemerintahan baru nanti ?
AM : Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga pelabuhan memiliki peranan yang penting sebagai pintu gerbang perdagangan. Semoga pemerintahan baru terus memberikan dukungan pada kemajuan sektor pelabuhan Indonesia, untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi poros maritim dunia. (**)