PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) tak begitu tertarik untuk mengelola terminal Kaliblencong Marunda, meskipun diberikan konsesi oleh pemerintah (Kemenhub), karena perseroan menyadari tak memiliki pasar.
Padahal, sekarang ini pihak pemerintah (KSOP) Marunda tengah mengupayakan Kaliblencong dapat dikelola KBN dengan konsesi. “Sekarang kami sudah sering merapatkan untuk itu,” ungkap Sumber Ocean Week di Marunda tak mau disebut jatidirinya.
Seperti diketahui bahwa di pelabuhan Marunda terdapat beberapa terminal, yakni Marunda Center Terminal (MCT), Karya Citra Nusantara (KCN), terminal ini sudah sekitar 11 bulan stop operasi, lalu dermaga Kaliblencong (di dermaga ini belum dikonsesikan) dan ada beberapa BUP swasta yang membangun fasilitas dermaga disini, kemudian terminal ALFA.
Direktur KBN Ari Henriyanto didampingi Satrio Witjaksono (direktur operasi) mengatakan belum tertarik untuk mengelola terminal Kaliblencong Marunda.
“Kami nggak punya pasar, meskipun KBN diberikan konsesi oleh Kemenhub. Pasar yang sekarang masuk ke Kaliblencong itu para lengganan BUP yang ada disitu. Lah kalau kami masuk, tentunya pasar mereka pasti akan dibawa pindah,” ujar Ari, diiyakan Yoyo (panggilan Satrio) kepada Ocean Week, di kantornya, belum lama ini.
Beberapa BUP swasta yang selama ini mengelola dermaga di Kaliblencong mengatakan tidak keberatan jika dermaga nya diambil-alih oleh KBN, asalkan diberikan ganti rugi biaya yang telah dikeluarkan untuk membangun dermaga.
Hendra, salah satu pemilik dermaga disitu mengemukakan tak keberatan fasilitas dermaganya diambil oleh KBN, asalkan pihak KBN bersedia mengganti rugi. “Kami nggak keberatan asalkan apa yang sudah kami bangun diganti rugi. Kami habis puluhan miliar rupiah untuk membangun fasilitas itu,” ungkap Hendra.
Hal yang sama juga dikemukakan salah seorang dari grup PT Walijaya. “Kami juga nggak keberatan, yang penting ada hitung-hitungan nya,” ujarnya.
Ari Henriyanto yang sangat pengalaman di pelabuhan Tanjung Priok menambahkan, KBN sebenarnya justru ingin mengoperasikan dermaga C5 yang sudah dibangun oleh KBN. “Kami justru konsentrasi untuk C5, kami sedang berusaha untuk bisa kesitu,” jelas mantan direktur PT Pelabuhan Tanjung Priok ini. (**)