Kapal Niaga Bahari kandas di sekitar BUOY 3 Muara Jangkat, pada Rabu sore (4/9) lalu.
Akibat kejadian itu, jalur pelayaran keluar masuk di sungai Kapuas pelabuhan Pontianak, terganggu dan terjadi kemacetan.
“Aktivitas kapal-kapal logistik terhenti karena kapal besar ini (KM Bahari) menghalangi jalur, hal itu bisa memicu kekhawatiran terhadap rantai pasok logistik di Pontianak dan sekitarnya.Bahkan lebih parahnya dapat menyebabkan inflasi,” kata Tju Fo Phin, ketua DPC INSA Pontianak kepada Ocean Week, melalui WhatsApp nya, Sabtu pagi.
Menurut Direktur PT Anugerah Bahari Mas ini, bahwa informasi yang diterimanya menyebutkan kapal dengan draft 5,8 meter ini dipaksakan masuk ke Muara Jungkat menuju Sungai Kapuas untuk sandar di Pelabuhan Dwikora Pontianak yang sedang dalam kondisi surut.
“Kondisi air di Sungai Kapuas saat kejadian hanya memungkinkan kapal dengan draft maksimal 3,6 meter untuk berlayar aman,” ungkapnya.
Akibatnya, KM Niaga Bahari kandas, menyebabkan kebuntuan dan kerugian operasional bagi perusahaan pelayaran dan sektor logistik lainnya.
Hingga saat ini, pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pontianak belum memberikan keterangan resmi terkait musibah tersebut.
Popin (panggilan akrabnya) berharap Dirjen Hubla segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan ini. “Jika tak segera diatasi, perekonomian Pontianak bisa terganggu, karena pasokan logistik ke wilayah ini juga tersendat,” katanya. (***)