Dalam rangka persiapan Holding BUMN Jasa Survei, PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), PT Sucofindo, dan PT Surveyor Indonesia (SI), ketiganya melakukan persiapan dan sosialisasi terkait Strategi Bisnis serta Operasional Cabang dan Laboratorium BUMN Jasa Survei kepada unit operasi seluruh Indonesia.
Kegiatan ini diawali untuk area Sumatera di Palembang, kemudian dilanjutkan untuk Kantor Cabang dan Laboratorium ketiga BUMN Jasa Survei lain di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini diawali dengan arahan direksi dari ketiga company tersebut yakni M. Cholil, Direktur Operasi BKI, lalu Tri Widodo, Direktur Komersial 1 Surveyor Indonesia, dan dilanjutkan Herliana Dewi, Direktur Komersial 2 Sucofindo.
Pada kesempatan itu, Tri Widodo menjelaskan latar belakang pembentukan Holding BUMN Jasa Survei, yang merupakan program pemerintah.
“BUMN Jasa Survei perlu bersinergi untuk menghadapi persaingan dari para tenaga asing dan juga adanya ketidakspastian akibat disrupsi teknologi 4.0. Oleh sebab itu pembentukan Holding ini merupakan strategi sekaligus solusi dalam menghadapi hal-hal tersebut. Diharapkan dengan holding ini, BUMN Jasa Survei dapat meningkatkan skala bisnis dan daya saing, dan menjadi global player,” katanya, di Jakarta, Jumat.
Sedangkan M. Cholil menegaskan bahwa ketiga BUMN Jasa Survei ini memiliki jasa yang berbeda, kompetensi berbeda, meski ada irisan di berbagai bidang, hal ini dapat saling melengkapi, baik dari segi layanan jasa, kompetensi sumber daya manusia, maupun peralatan dan aset.
Menurut Cholil, Proses Holding BUMN Jasa Survei, ini telah dimulai dengan roadmap yang cukup panjang, dimulai dari penyusunan kajian, pembahasan dan harmonisasi hasil kajian antar Kementerian, dan saat ini kita menunggu Penetapan Peraturan Pemerintah (PP) oleh Presiden Republik Indonesia.
Sementara itu, Herliana Dewi mengatakan bahwa dengan Holding BUMN Jasa Survei ini, akan meningkatkan value yang diberikan kepada pelanggan, yaitu pelanggan akan mendapatkan pelayanan lebih komplet, baik dari segi jasa yang ditawarkan, maupun kesediaan pelayanan BUMN Jasa Survei di berbagai daerah.
“Untuk selanjutnya BUMN Jasa Survei akan saling menggunakan sumber daya bersama untuk memperbesar skala bisnis dan tentunya efisiensi pada proses bisnis akan mempengaruhi harga yang ditawarkan kepada pelanggan, sehingga lebih kompetitif,” ujarnya.
Herliana menambahkan, bahwa saat ini ketiga perusahaan telah siap membentuk Tim PMO (Project Management Office) yang beranggotakan perwakilan masing-masing BUMN Jasa Survei, yang bertugas meng-inisiasi sinkronisasi dan/atau integrasi berbagai aspek proses bisnis ketiga anggota Holding BUMN Jasa Survei.

Untuk diketahui bahwa PT Biro Klasifikasi Indonesia/BKI (Persero) adalah BUMN yang bergerak dalam bidang pemeriksaan berupa klasifikasi dan statutoria bangunan terapung, serta inspeksi umum.
BKI mengklasifikasi dan mensertifikasi lebih dari dua belas ribu kapal berbendera Indonesia serta bendera asing lainnya. Dalam bidang inspeksi umum, BKI memiliki portofolio utama dalam bidang Energi, Industri, Marine, Offshore, Pemerintahan dan secara konsisten memberikan jasa pelatihan yang berupa pengembangan pengetahuan maupun kompetensi.
BKI memiliki jaringan layanan 36 cabang di seluruh Indonesia dan Singapura, serta menjalin kerjasama dengan partner luar negeri dalam memberikan jangkauan layanan yang lebih luas.
Sedangkan PT Sucofindo (Persero) adalah perusahaan inspeksi pertama di Indonesia dan didirikan pada tanggal 22 Oktober 1956. Sebagai BUMN, Pemerintah Indonesia merupakan pemegang saham utama dengan kepemilikan 95 persen.
Bisnis Sucofindo bermula dari jasa pemeriksaan dan pengawasan di bidang perdagangan membantu pemerintah dalam menjamin kelancaran arus barang dan pengamanan devisa negara. Kemudian Sucofindo melakukan diversifikasi jasa di bidang, laboratorium analitis, keteknikan, audit, assessment, konsultansi, pelatihan dan berbagai kegiatan penunjang terkait, diantaranya di bidang pertanian, kehutanan, migas, pertambangan, konstruksi, industri pengolahan, kelautan, perikanan, transportasi, energi baru dan terbarukan, dan teknologi informasi.
Sucofindo memiliki 60 titik layanan yang tersebar di seluruh Indonesia, dikelola secara terpadu dan didukung oleh para ahli di berbagai bidang. Jaringan laboratorium yang luas menyediakan layanan dekat dengan pelanggan di seluruh Indonesia.
Sementara itu, PT Surveyor Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang didirikan pada tanggal 1 Agustus 1991. Pada awalnya misi perseroan adalah untuk membantu Pemerintah Republik Indonesia dalam memperlancar aliran barang modal dan peralatan ke Indonesia dari seluruh dunia melalui jasa pemeriksaan pra-pengapalan yang bertaraf internasional.
Layanan independent assurance difokuskan pada empat sektor yaitu, Penguatan Institusi Kelembagaan, Infrastruktur, Mineral dan Batubara, Migas dan Sistem Pembangkit. Untuk melaksanakan kegiatan Independent Assurance, BUMN ini diakreditasi ISO 17020 dan ISO 17025 untuk kegiatan Inspeksi dan pengujian laboratorium. Sedangka sistem manajemen sudah memenuhi persyaratan ISO 9001 dan OHSAS 18001 serta SMK3 yang didukung tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu serta dukungan kerjasama dari berbagai Lembaga Nasional dan Internasional.
Surveyor Indonesia menjadi mitra strategis bagi pemerintah, swasta dan patner kerja perusahaan lainnya untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya dan produk dalam negeri pada bidang infrastruktur, kemaritiman, energi dan ketahanan pangan. Mitra tidak hanya sebatas pelanggan ketika bekerja sama, tetapi sebagai rekan bisnis berkelanjutan dalam hubungan jangka panjang. (***)