GINSI dan ALFI minta pemerintah percepat pelaksanaan sistem DO Online terintegrasi antara terminal petikemas, shipping Line, importir eksportir, logistik/Forwarder, serta semua pihak terkait untuk efisien dan kelancaran lalu lintas barang.
“Mestinya sistem itu (DO Online) harus terintegrasi juga dengan INSW,” kata Sekjen GINSI Taufan, dibenarkan ketua ALFI Jakarta Widiyanto, kepada Ocean Week, Sabtu pagi (6/7) di Padang.
Taufan menyatakan bahwa saat ini DO Online yang sudah berjalan terintegrasi hanya antara terminal petikemas dengan shipping line.
“Tapi untuk shipping dengan Forwarder belum semuanya,” ujarnya.
Sementara itu, Widiyanto menambahkan, sampai sekarang sudah ada 6 perusahaan shipping Line dengan pemilik barang, misalnya MCC, APL, dan One yang sudah terintegrasi.
“DO nya sudah langsung terkirim ke pemilik barang by email,” ungkapnya diiyakan H. Kadar, pengurus ALFI.
Mestinya, ungkap mereka, begitu hal itu sudah integrasi, pihak bea cukai juga sudah otomatis ngeling dengan terminal juga, sehingga proses pengeluaran barang bisa langsung, sehingga harapan memangkas biaya logistik tercapai,” ungkapnya.
Untuk diketahui bahwa DO online sudah diresmikan Menhub Budi Karya Sumadi pada tahun 2018 lalu.
Pemerintah ingin sistem aplikasi itu sudah terintegrasi pada Oktober tahun ini. (**)