Kegiatan bongkar muat di pelabuhan di Cilegon Banten (KBS dan Ciwandan) di stop akibat gempa berkekuatan M 7,4 terjadi pada pukul 19.03.21 WIB, berpusat di 147 km barat daya Sumur, Banten. Kedalaman pusat gempa 10 km.
Dirut PT KBS Alugoro kepada Ocean Week mengaku bersyukur bahwa gempa di Banten tersebut tidak menimbulkan korban. “Alhamdulillah aman,” katanya, Jumat malam.
Sumber Ocean Week yang lain menyatakan kalau harbour crane sempat goyang, dan semua personil dikeluarkan dari lokasi. “Semua personil langsung dikeluarkan dari pelabuhan. Sementara kegiatan bongkar dihentikan. Kapal yang sudah POB ditunda sandarnya,” ungkap Muchsin Mansyur, pengurus APBMI saat dihubungi malam ini.
Dia juga bercerita begitu ada gempa, alat sistem langsung bunyi otomatis, dan semua orang harus keluar.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo memerintahkan jajarannya untuk mengecek sarana dan prasarana transportasi laut di wilayah Banten dan Lampung pasca gempa 7.4 SR yang terjadi hari ini (2/8) pukul 19.07 WIB.
Dirjen Agus juga memerintahkan jajarannya untuk mengecek sarana dan prasarana yang terkena gempa tersebut khususnya di Banten, Lampung dan sekitarnya.
“Sejauh pengecekan yang telah kami lakukan, dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Banten, Karangantu dan Panjang Lampung tidak terdampak gempa. Pelayanan kepelabuhanan berjalan normal,” ujar Dirjen Agus.
Dirjen Agus meminta agar jajarannya di lokasi gempa untuk tetap waspada terhadap gempa susulan yang masih terjadi sewaktu-waktu dan menginstruksikan untuk terus melakukan pengawasan dan pengecekan adanya kerusakan pasca gempa bumi di pelabuhan serta menginformasikan kondisi terkini kepada operator kapal pasca gempa Banten.
Gempa kuat mengguncang sejumlah wilayah salah satunya di Jakarta. Gempa yang berasal dari sebelah barat daya Sumur, Banten terjadi di kedalaman 10 Km. Gempa persisnya terjadi di lokasi 7.54 LS,104.58 BT atau di 147 Km Barat Daya, Sumur Banten. (**)