Ketua Umum DPW ALFI Jateng & DIY, Teguh Arif Handoko mengatakan perkembangan kegiatan bisnis forwarding dari Januari sampai April tahun 2023 sempat mengalami turun drastis, karena barang impor banyak yang memakai term CNF dan barang ekspor menggunakan term FOB.
“Namun demikian, untuk jasa PPJk (pengurusan jasa kepabeanan) di pelabuhan Tanjung Emas tetap stabil dan cenderung meningkat khususnya barang impor karena harga barang yang masuk ke Indonesia juga sangat murah,” ujar Teguh menjawab pertanyaan Ocean Week, lewat WhatsApp nya, Rabu sore.
Saat ditanya bagaimana layanan di pelabuhan, Teguh mengatakan bahwa layanan pelabuhan di Pelindo sampai saat ini masih sangat baik karena juga didukung oleh sistem baru /TBS terminal booking system sehingga arus barang/container yang keluar masuk dapat terkondisi dengan baik tanpa ada kemacetan.
“Mengapa demikian, karena harga freight dari china ke Indonesia, misalnya, sangat murah sekali (sempat hanya $30 sampai dengan $50) karena paska covid, container banyak sekali menumpuk di china,” ungkapnya.
Mengenai pelayanan di bea cukai, Teguh mengemukakan bahwa sampai saat ini tidak ada kendala, tetap berjalan lancar karena adanya ISO:2015 dan ISO 37001:2016 sebagai bentuk komitmen dari bea cukai pelabuhan Tanjung Emas yang tentunya terus berkelanjutan, walaupun ada penggantian petugas BC dikarenakan pindah tugas dan lainnya.
“BC Tanjung Emas tetap akan memberikan pelayanan sesuai standar ISO yang ada. Kami mengucapkan terima kasih kepada pimpinan BC yang telah mendukung dan terus bersinergi, berkolaborasi bersama ALFI,” katanya. (**)