Volume kargo Inbound di pelabuhan peti kemas utama di negara Amerika Serikat diperkirakan akan melambat selama sisa tahun 2023 setelah melampaui angka 2 juta TEU untuk pertama kalinya tahun ini pada bulan September lalu.
Menurut laporan Global Port Tracker yang dirilis oleh National Retail Federation (NRF) dan Rekan Hackett menyebutkan, bahwa perlambatan ini terjadi karena sebagian besar barang impor musim liburan telah tiba menjelang musim belanja liburan yang diperkirakan akan menjadi rekor tertinggi di AS.
Katanya, Organisasi perdagangan ritel terbesar di dunia ini memperkirakan rekor penjualan dan pertumbuhan saat musim liburan antara 3 dan 4 persen dibandingkan tahun lalu, sejalan dengan tingkat pertumbuhan saat musim liburan sebelum pandemi.
Hal ini akan mendorong penjualan saat musim liburan menjadi US$966 miliar, melampaui rekor saat ini sebesar $929 miliar yang dicapai tahun lalu.
Laporan Global Port Tracker menunjukkan bahwa pelabuhan-pelabuhan AS menangani 2,03 juta TEU pada bulan September, sedikit penurunan sebesar 0,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Namun, angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 3,5 persen dibandingkan bulan Agustus, menjadikannya bulan tersibuk sepanjang tahun sejauh ini.
Ke depan, laporan tersebut memproyeksikan penurunan impor pada bulan Oktober dengan perkiraan 1,92 juta TEU, turun 4,2 persen dari tahun ke tahun. Bulan November diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 5,8 persen dari periode yang sama tahun lalu, mencapai 1,88 juta TEU, yang merupakan kenaikan tahun-ke-tahun pertama sejak Juni 2022.
Bulan Desember diperkirakan akan mengalami peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 6,8 persen, dengan impor mencapai 1,85 juta TEU.
Perkiraan tersebut muncul ketika Descartes Systems Group melaporkan bahwa volume impor peti kemas AS terus meningkat pada bulan Oktober, berlawanan dengan penurunan musim puncak sebelum pandemi yang biasanya dimulai pada bulan Agustus.
Faktanya, volume impor pada bulan Oktober meningkat hampir 5 persen dibandingkan bulan September dan 4 persen dari tahun ke tahun.
Jonathan Gold, wakil presiden NRF untuk Kebijakan Rantai Pasokan dan Kepabeanan, yakin dengan kemampuan sektor ritel untuk memenuhi permintaan yang diantisipasi.
Pengecer mengharapkan penjualan yang memecahkan rekor selama musim penjualan liburan tahun ini, dan rak-rak mereka penuh untuk memenuhi permintaan baik di toko atau di pusat distribusi untuk memenuhi pesanan online.
Meskipun impor diperkirakan mengalami perlambatan pada sisa tahun 2023, Ben Hackett, Pendiri Hackett Associates, menyoroti kondisi ekonomi Amerika yang relatif lebih baik dibandingkan dengan Eropa dan Asia.
“Konsumen AS menonjol dalam perekonomian global karena mereka terus memperoleh manfaat dari pertumbuhan lapangan kerja dan upah serta masih dapat memanfaatkan tabungan yang terkumpul selama pandemi,” kata Hackett sembari menambahkan perdagangan kargo berpotensi mempengaruhi rantai pasokan.
Perkiraan NRF untuk awal tahun 2024 menunjukkan peningkatan impor sebesar 3,7 persen dari tahun ke tahun pada bulan Januari, mencapai 1,87 juta TEU.
Bulan Februari diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun sebesar 11,1 persen, mencapai 1,72 juta TEU, meskipun secara historis pertumbuhannya lambat karena penutupan pabrik pada Tahun Baru Imlek.
Bulan Maret diproyeksikan akan melanjutkan tren positif dengan peningkatan sebesar 6,5 persen dari tahun ke tahun, mencapai 1,73 juta TEU. (**/scn)