SELAMA empat bulan pertama tahun 2023 (Januari-April), pelabuhan-pelabuhan China mengalami peningkatan perdagangan yang mencolok, yang menyebabkan pertumbuhan throughput peti kemas sebesar 4,8 persen tahun ke tahun.
Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa pelabuhan negara menangani 95,43 juta TEUs peti kemas pada periode ini.
Total throughput kargo di pelabuhan China mencapai 5,28 miliar ton selama periode yang sama, menandai peningkatan 7,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022. Throughput kargo terkait perdagangan luar negeri mengalami pertumbuhan 8,1 persen tahun ke tahun.
Data mengungkapkan bahwa pada bulan April saja, throughput kargo di pelabuhan China melonjak 11,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan throughput peti kemas meningkat 8,6 persen.
Selain itu, perdagangan antara Tiongkok dan 14 anggota lain dari Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) tumbuh 7,3 persen dari tahun ke tahun, mencapai US$580,16 miliar dalam empat bulan pertama tahun 2023.
Pelabuhan Tianjin China Utara muncul sebagai pelabuhan terkemuka, mengalami pertumbuhan yang kuat selama empat bulan pertama tahun 2023.
Seperti dilansir Xinhua, perdagangan luar negeri pelabuhan meningkat 16,9 persen dari tahun ke tahun, sebesar $93,1 miliar dari 1 Januari hingga 30 April.
Tingkat pertumbuhan ini memposisikan Pelabuhan Tianjin sebagai pelabuhan peringkat teratas di antara 10 pelabuhan teratas China, menurut otoritas bea cukai.
Perdagangan yang melewati Pelabuhan Tianjin dengan anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) meningkat 50,3 persen dari tahun ke tahun.
Selain itu, perdagangan dengan negara-negara di sepanjang Belt and Road dan anggota RCEP masing-masing naik 36,7 persen dan 21,3 persen.
Pelabuhan Tianjin menyaksikan pertumbuhan ekspor kendaraan penumpang listrik dan baterai lithium, dengan peningkatan masing-masing sebesar 126,7 persen dan 142,3 persen.
Pelabuhan juga mengalami peningkatan impor pesawat terbang, kedelai, dan barang beku selama periode ini.
Perdagangan impor dan ekspor China dengan anggota RCEP lainnya meningkat 7,5 persen dari tahun ke tahun.
Dengan Filipina mulai mengimplementasikan komitmen RCEP pada 2 Juni, diharapkan perdagangan eksternal China akan terus tumbuh, terutama karena China dan mitra dagangnya secara bertahap pulih dari dampak pandemi covid-19. (scn/**)