Pelayaran raksasa lokal, PT Temas Tbk, berencana menambah 10 unit kapal kontainer, kapasitas 500-2000 TEUs. Saat ini Temas memiliki sebanyak 50 unit kapal. Jika rencana penambahan ini bisa diwujudkan, maka total kapal yang dimiliki perseroan mencapai 60 unit armada.
Untuk penambahan kapal dan pengembangan depo petikemas, Temas menyiapkan dana sebesar Rp 700 miliar.
“Dari 50 kapal yang kami miliki, terdiri dari 47 unit adalah kapal kontainer, dan yang tiga kapal bulk Cargo. Sekarang ini kami juga menyinggahi di total 61 pelabuhan di seluruh Indonesia,” kata Harry Haryanto, Dirut Temas Shipping menjawab Ocean Week, saat konferensi pers dalam Paparan Publik TMAS di Jakarta, Rabu (12/4/2023) usai melaksanakan RUPST & RUPS Luar Biasa.
Dalam RUPS Luar biasa itu, diputuskan bahwa Faty Khusumo kembali diangkat sebagai Dirut Temas, lalu Inge Supaya (direktur), dan Ganny Zheng (direktur).
Dirut PT Temas TBK (TMAS) Faty Khusumo menyampaikan bahwa perseroan mentargetkan pendapatan jasa pada tahun 2023 ini akan meningkat sebesar 10,45% menjadi Rp 5,39 triliun dari realisasi pendapatan di sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp 4,88 triliun.
Tahun 2022 lalu, pendapatan Temas mengalami pertumbuhan 45% dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,37 triliun dengan sumber pendapatan dari segmen jasa pelayaran dan jasa bongkar muat baik dari pihak berelasi maupun pihak ketiga.
Perseroan mampu membukukan laba bersih tahun tahun berjalan melesat 103% menjadi Rp 1,41 triliun dari tahun sebelumnya Rp 698 miliar. Laba bersih 2022 itu juga terealisasi 189% dari target awal sebesar Rp 750,04 miliar.
Faty juga mengungkapkan, ada tiga bisnis utama Temas yakni pelayaran, port, dan depo. Digitalisasi menjadi salah satu yang penting akan dikembangkan Temas.
Untuk Digitalisasi, ucap Inge menambahkan, akan mengadopsi yang sudah bagus yang diberlalukan di internasional dan akan diadopsi untuk domestik. Pihaknya pun akan terus mengembangkan Data center.
Cemerlang
Faty Khusumo juga menyampaikan rasa bersyukurnya karena pihaknya mampu mencatatkan kinerja cemerlang seiring dengan mulai pulihnya ekonomi nasional dan membaiknya pandemi COVID-19 di Indonesia maupun global.
Selain itu, perang antara Rusia-Ukraina yang banyak mempengaruhi berbagai sektor, baik politik, ekonomi serta transportasi juga berhasil dilalui dengan baik sehingga pertumbuhan perekonomian di Indonesia dapat dipertahankan.
“Pertumbuhan ekonomi ini juga kami rasakan, tercermin dari pendapatan yang lebih dari Rp 4 triliun dan laba bersih lebih dari Rp 1 triliun. Angka ini pencapaian tertinggi sejak Perseroan didirikan pada tahun 1987,” ujar Faty.
Tahun lalu, ujarnya, Perseroan juga melakukan beberapa langkah strategis, diantaranya menambah 1 unit kapal yang menjadikan kapasitas angkut armada TMAS bertambah sebesar 344 TEUs atau 7.184 DWT.
Perseroan pun turut mendukung program Tol Laut dengan melayani lima trayek, yaitu Trayek T-17 rute Tanjung Perak–Saumlaki–Dobo–Tanjung Perak, Trayek T-20 Tanjung Perak–Tarakan–Nunukan–Tanjung Perak, dan Trayek T-21 rute Tanjung Perak–Namlea– Tanjung Perak. Lainnya yakni Trayek H-5 rute Tanjung Perak–Merauke–Agats–Timika (Pomako)–Tanjung Perak dan Trayek T-18 rute Tanjung Perak–Badas–Bima–Tanjung Perak.

Selain itu, sesuai dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 9 Juni 2022 lalu, telah disetujui rencana penjualan dan pembelian (belanja modal/capex) armada, perlengkapan, peralatan, serta sarana penunjang pada periode setahun dengan investasi tak lebih dari Rp 1 triliun.
Atas kinerja Perseroan yang mumpuni, Perseroan telah membagikan dividen interim pada 9 Januari 2023 yang lalu sebesar Rp 52,28 per lembar dari Laba bersih per 30 September 2022 dan sisanya sebesar Rp 80 per lembar sebagai dividen tunai dari laba bersih per 31 Desember 2022 yang akan dikeluarkan pada Mei 2023 mendatang.
Prospek 2023
Menurut Faty, prospek usaha industri pelayaran pengangkut peti kemas masih sangat menjanjikan. Pembukaan beberapa pelabuhan perintis yang baru, mencerminkan masih banyaknya potensi muatan yang masih dapat digarap.
Pembangunan infrastruktur yang masif di berbagai daerah yang dilakukan Pemerintah, dinilainya akan mempercepat pemerataan perekonomian dengan banyaknya kawasan industri baru. “Selain itu, kami sedang melakukan otomatisasi dan pengembangan sistem demi meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis,” ungkapnya.
Ditempat sama, Direktur Keuangan TMAS, Ganny Zheng mengatakan pencapaian kinerja bisnis tahun lalu cukup impresif, pendapatan naik 45%, dan laba melesat 103%.
“Laba 2022 murni dari bisnis pokok, tanpa kontribusi dari penjualan aset yang mencapai Rp 587,49 miliar di 2021. Arus kas bersih Rp 642,38 miliar juga jadi angka tertinggi yang pernah dicapai perusahaan,” katanya.
Ganny meyakini perekonomian dan sektor jasa logistik tahun ini akan semakin bertumbuh, kendati pihaknya perlu waspada dalam tahun politik menjelang Pemilu 2024.
Menurut Ganny, permintaan pengangkutan barang dengan peti kemas akan meningkat, terutama jelang Pemilu.
“Beberapa kegiatan usaha kami yang prospek yakni angkutan laut luar negeri melalui Temas Bulker, joint venture Bunga Plum Logistik, dan pengembangan usaha Temas Port melalui kerja sama pelabuhan khusus atau kerja sama dengan Pelabuhan Pemerintah (UPP),” jelasnya lagi.
Sedangkan Teddy Arif, Direktur depo Temas menambahkan jika disektor usaha ini pun cukup menjanjikan. “Ini menjadi sebuah bisnis penunjang dari grup. Bahkan kami akan pengembangan depo di Medan dan Jawa Timur,” tegasnya.
Pada 2023 optimis, kata Faty, perseroan sedang mengindetifikasi potensi untuk kinerja grup. (***)