Bagaimana tata kelola pelabuhan Indonesia kedepan, masih sangat membingungkan. Karena setiap pemerintahan memiliki selera berbeda. Dulu, Bappenas mengeluarkan konsep bahwa hub Indonesia terdiri dari dua yakni Kuala Tanjung dan Bitung. Begitu pula dengan konsep Sislognas.
Tetapi, di era pemerintahan Jokowi-JK, dan Menteri Perhubungannya Budi Karya Sumadi, muncul kebijakan yang dinamai sebagai Rencana Induk pelabuhan Nasional (RIPN) yang salah satu isinya menyebutkan bahwa hub adalah Tanjung Priok, bukan Kuala Tanjung.
Karena itu, baik kementerian perhubungan maupun Kemenko Maritim ingin mewujudkan agar mimpi menjadikan Tanjung Priok sebagai transshipment hub terealisasi. Karena itu, rapat marathon terus dilakukan, antara Pelindo 1-4 dengan pemerintah untuk itu.
Direktur Utama Pelabuhan Indonesia II Elvyn G Masassya menyatakan bahwa Menko Maritim Luhut Panjaitan minta Pelindo 1-4 berkoordikasi untuk mewujudkan Indonesia Integrated Chain Port/Pengelolaan Pelabuhan Terintegrasi dengan kawasan industri.
“Pelindo 1-4 masih membahas detail kerjasamanya, khususnya mengenai operasional dan standarisasi servicenya. Nah ini kita detailkan dan diharapkan Indonesia Integrated Chain Port bisa diimplementasikan di semester II-2017,” kata Elvyn usai rapat dengan Menko Maritim dan dirut Pelindo lainnya, di Jakarta, Selasa (24/1).
Ada tujuh Pengelolaan Pelabuhan Terintegrasi yakni Kuala Tanjung, Tanjung Priok, Tanjung Mas, Tanjung Perak, Pontianak, Bitung, dan Pelabuhan Sorong.
Kata Elvyn, sesuai arah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam Rencana Induk Pelabuhan Nasional, Tanjung Priok yang dijadikan hub transhipment internasional.
Dengan terintegrasinya 7 pelabuhan utama, ucap Elvyn, maka hasilnya akan lebih efisiensi, produktivitas, dan kompetitif. “Efisiensi dalam hal kargo konsolidasi yang membuat biaya bisa lebih murah melalui Tanjung Priok, kemudian penghematan dari biaya handling (penanganan) di terminal,” ungkapnya.
Dari sisi produktivitas, jumlah barang yang didistribusikan itu bisa lebih banyak kalau ada kargo konsolidasi akan ada kapal besar. “Nah, kapal besar ini bisa dilayani di 7 pelabuhan tadi karena tingkat kedalaman sama, peralatan sama,” ucapnya. (***)