PT Pelni berencana membeli 6 kapal di tahun 2017 yang dilengkapi crane dari industry local dalam rangka program tol laut. Satu kapal diantaranya akan didatangkan dari Turki pada pertengahan Desember 2016 ini.
“Lima kapal lagi disaranin Bu Menteri (Rini Soemarno-red) itu bikin baru saja. Kalau beli baru kita bisa sesuai dengan keinginan kita, kan ada strategi untuk masing-masing pelayaran mau lewat sini kecepatan segini, muatannya segini, crane-nya segini,” kata Direktur Komersial PT Pelni Harry Boediarto kepada pers dalam Media Gathering, di Citarik, Sukabumi.
Menurut Harry, ada dua BUMN pembuat kapal dan reparasi kapal yakni PT PAL Indonesia (Persero) dan Industri Kapal Indonesia (IKI) yang diincar perseroan dalam rangka pembuatan kapal.
“Tahun depan mau beli kapal dari dalam negeri dengan kapasitas berkisar 300 – 500 TEUs, ada BUMN kita PT PAL, dan PT IKI, semuanya masih proses” kata Harry.
Kata Harry, kenapa kapal dilengkapi crane, karena untuk membantu proses bongkar muat di pelabuhan, mengingat di daerah Indonesia Timur pelabuhannya belum dilengkapi crane.
Tahun ini, Pelni mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebanyak Rp 500 miliar dari pemerintah. Dana tersebut untuk menambah 6 kapal cargo dalam program tol laut.
“Hingga saat ini baru mendapatkan 1 kapal yang berasal dari Turki senilai Rp 63,4 miliar sehingga dari Rp 500 miliar masih terdapat sisa Rp 436,6 miliar yang di-carry over atau dialihkan ke tahun depan. Dengan demikian, sisa 5 kapal tersebut akan dibeli pada tahun 2017,” ujar Harry. (***)