Setelah adanya kecelakaan kapal tanker MT Samudera Biru 168 dengan KM Rokan Permai bertabrakan di Wajok, Pontianak, Kalimantan Barat dan KM. Bhaita Jaya Samudera dengan kapal MT. Elisabet di Kepulauan Seribu, Jakarta pada Jumat (7/4).
Kini, pada Sabtu (8/4) kemarin, sebuah kapal Tugboat Margagiri, yang tengah beroperasi melakukan penarikan kapal tongkang mengalami kecelakaan laut dan tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi.
Peristiwa naas tenggelamnya kapal tugboat ini terjadi sekitar pukul 08.00 WIB, saat kapal berada di posisi 0.5’43.9.29′ LS, 106’11.26.22 BT tepatnya saat kapal arah Tenggara Perairan Salira.
Sebagaimana laporan, ABK kapal tenggelam itu berjumlah empat orang. Tiga ABK yakni Haru cahyana (29) yang bertugas sebagai Chief Officer, Eko setiaji (26) Oilerman, dan Elantris Emanuel (26) juru kemudi yang ditemukan mengapung di sekitar terjadinya kapal tenggelam berhasil diselamatkan petugas. Sementara satu korban lainnya yakni nahkoda Kapten Armando Lamonang hilang dan sampai berita ini diturnkan masih belum ditemukan.
Kasi SAR Binmasair Satrolda Polair Polda Banten, Kompol Syamsul Bahri, menyatakan peristiwa kecelakaan laut berawal sekitar pukul 01.00 WIB, Tugboat Margagiri berangkat dari jetty Bandar Bakau Jaya Bojonegara Margagiri menuju perairan Salira untuk menarik Tugboat DC 7 yang mengalami kerusakan saat melakukan penarikan kapal tongkang.
Kemudian pada pukul 08.00 WIB, VTS Merak melalui radio marine chanel 16, diketahui bahwa kapal tugboat Margagiri tenggelam dan empat orang di dalamnya yakni nahkoda dan ABK-nya melompat ke laut.
Mendengar informasi tersebut VTS Merak pun langsung berkoordinasi dengan Lanal Banten, Polair Polda Banten, KSOP Banten dan Basarnas.
Dugaan semantara, peristiwa tenggelamnya kapal tugboat tersebut terjadi karena kerusakan di bagian kemudi kapal tugboat Margagiri. kemudian kapal miring dan tenggelam.
“Jadi pada saat itu keadaan cuaca sedang ekstrem, gelombang tinggi disertai angin kencang dan hujan di perairan sekitar Tenggara Salira, kemudian kapal yang sebelumnya juga diduga bermasalah dan mengalami kerusakan akhirnya kehilangan keseimbangan sehingga tenggelam,” kata kepada Antara.
Dari hasil koordinasi dan pencarian yang dilakukan TIM SAR dengan menggunakan bantuan Kapal LCT Bandar Niaga Raya (BNR) 2 sekitar Pukul 08.00 WIB berhasil ditemukan tiga ABK yang ditemukan mengapung dengan kondisi menggunakan pelampung dan ring buoi. Namun sayangnya satu korban lainnya yakni nahkoda kapal belum berhasil ditemukan.
Ketiga korban yang berhasil selamat langsung dievakuasi untuk pertolongan pertama dengan dibawa petugas medis ke RSUD Panggungrawi Cilegon.
Eko salah seorang korban selamat mengaku ia tak mengetahui penyebab pasti tenggelamnya Tugboat. Peristiwa tenggelamnya kapal terjadi begitu tiba-tiba. “Tadinya kata nahkoda ada masalah cuma tidak tau apa. Tiba-tiba aja kapalnya miring dan tenggelam saya cuma menyelamatkan diri dengan melompat ke laut,” jelasnya.
Sementara itu, masih menurut Kasi SAR Binmasair Satrolda Polair Polda Banten, Kompol Syamsul Bahri, pihak kepolisian masih melakukan pencarian korban kapal tenggelam akan dilanjutkan esok hari (minggu, 9/4) ini.
“Nahkoda kapal yakni Armando Lamonang masih dalam pencarian Tim SAR Pol Air Banten dan Tim SAR Nasional dengan kapal patroli Pol Air, namun karena saat ini ombak tinggi dan cuaca tidak bersahabat karena angin kencang untuk kegiatan evakuasi SAR hari ini (Sabtu. 8/4) kita hentikan pada Pukul 18.00 WIB tadi, besok Minggu kita lanjut lagi,” ujarnya. (ant/**)