Nakhoda kapal Batanghari Mas (Yanwar Arifin) yang bertubrukan dengan kapal Serasi I di selat Bangka (1/12/2022), setiba di pelabuhan Tanjung Priok, langsung dilakukan pemeriksaan oleh pihak kantor Kesyahbandaran utama (KSU) Tanjung Priok.
Hal itu diinfokan oleh Direktur KPLP Perhubungan Laut Capt. Mugen R. Sartoto kepada Ocean Week, Sabtu malam.
Kepala Kantor Kesyahbandaran utama Tanjung Priok Andi Hartono juga membenarkan adanya pemeriksaan tersebut. “Ya kemarin di periksa Kasi Penyidik Saya (kantor Syahbandar) namun belum dilaporkan hasil nya,” kata Andi.
Ditanya bagaimana hasil pemeriksaan, Mugen mengatakan kalau hasilnya akan lama. “Sekedar info saja bahwa kecelakaan kapal Batanghari Mas dan kapal Serasi I akibat tubrukan di Selat Bangka sedang dalam proses penyidikan,” ujarnya.
Seperti diketahui bahwa pada Kamis (1/12/2022) telah terjadi tubrukan Kapal Serasi I dengan MV. Batanghari Mas, di koordinat 02°42,370’S 105°51,263’E tepatnya di Perairan Selat Bangka.
Hal itu sebagaimana dilaporkan Kepala KSOP Kelas IV Muntok, I Made Suartama kepada Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha.
Dan kejadian itu juga dibenarkan ketua DPC INSA Bangka, Eko, saat dikonfirmasi Ocean Week melalui telepon selulernya. “Betul ada tubrukan kapal Serasi dengan kapal Batanghari, tapi agak jauh dari Bangka,” ujarnya.
Berdasarkan laporan KSOP Muntok kepada Dirjen Laut, telah terjadi tubrukan kapal Serasi I dengan MV Batanghari, di perairan Selat Bangka.
Kapal MV Serasi I, berbendera Indonesia asal pelabuhan Patimban bertujuan ke pelabuhan Belawan, memuat kendaraan. Kapal ini membawa 17 crew.
Sedangkan MV. Batanghari Mas juga berbendera Indonesia berasal dari pelabuhan Palembang tujuan Tanjung Priok, membawa 16 crew, bermuatan kontainer.
Seperti diketahui bahwa kronologi kejadiannya yakni pada pukul 01.09 WIB kapal MV Serasi 1 dengan rute Patimban-Belawan memberitahukan kalau kapal mengalami tubrukan dan kapal kemasukan air, selanjutnya Nakhoda Kapal mengkandaskan kapal tersebut.

Pada pukul 01.28 WIB Nakhoda Kapal MV. Serasi 1, capt. Subur kembali menginformasikan bahwa kapal sudah posisi “nungging” serta crew sudah akan menyelamatkan diri dengan Lifecraft.
Pukul 03.23 wib, korban MV Serasi 1 dievakuasi oleh KM Lotus, dan dibawa menuju pelabuhan Tanjung Kalian Muntok dengan estimasi waktu tiba di pelabuhan pada pukul 14:00 WIB.
Atas peristiwa itu, KSOP Muntok membuka Operasi SAR Gabungan dengan memberangkatkan personil dari Unit Siaga SAR Muntok serta Kantor SAR Pangkalpinang.
Tim kemudian melakukan koordinasi dengan Nakhoda MV. Serasi I dan MV. Batanghari MAS. Selain itu juga berkoordinasi dengan Instansi terkait lainnya.
Kepala Bagian Humas Perhubungan Laut, Wisnu Wardana dalam rilisnya yang diterima Ocean Week menyebutkan bahwa Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bersama tim SAR berhasil mengevakuasi awak kapal yang mengalami insiden tubrukan antara MV Serasi I dengan MV Batanghari Mas. Insiden terjadi di Perairan Selat Bangka, Kepulauan Bangka Belitung pada Kamis (1/12) dini hari.
Tim SAR gabungan terdiri dari KPLP KSOP Muntok, Basarnas, BPBD Kabupaten Bangka Barat, Satpolair Polres Bangka Barat, Direktorat Polair Polda Babel, KKP, Puskesmas Muntok, dan TNI AL berhasil mengevakuasi awak kapal Serasi I.
Pukul 03.23 wib Korban kapal Serasi 1 di evakuasi oleh KM Lotus, dan dibawa menuju pelabuhan Tanjung Kalian Muntok dengan estimasi waktu tiba di pelabuhan pada pukul 14:00 WIB.
“17 orang awak kapal MV Serasi 1 berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat dan selanjutnya kapal MV Serasi 1 yang mengalami musibah akan dievakuasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ungkapnya.
Hati-hati
Akibat tubrukan tersebut, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Sungai Lumpur, mengeluarkan pemberitahuan kepada para Nakhoda kapal, pandu, operator kapal, dan perusahaan pelayaran, supaya kapal-kapal yang melintas di Selat Bangka menghindari lebih kurang 3 NM dari lokasi kejadian tubrukan kapal Serasi I dengan MV Batanghari yang terjadi pada hari Kamis (1/12) jam 01.09 wib di Selat Bangka.
“Atas kejadian tubrukan itu, menyebabkan kapal Serasi I tenggelam dan jatuhnya 1 kontainer bermuatan IMDG bernomor DIRYU 273681-6,” sebut pemberitahuan tersebut.
Sebelumnya, tim SAR berhasil mengevakuasi 17 awak kapal Serasi dengan selamat.
Capt. Mugen menyampaikan bahwa berdasarkan laporan dari KSOP Muntok kepada Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha disebutkan, kapal Serasi crew sudah dievakuasi, tidak ada korban jiwa.
Sedangkan kerangka kapal sudah ditandai koordinatnya, sudah di broadcast melalui SROP untuk navigational warning.
“Kapal Batanghari Mas karena kapal masih bisa lanjut dengan aman (BA nakhoda) dan karena ada muatan berbahaya di kontainer melanjutkan pelayaran ke Tanjung Priok, nanti penyidikan dan tindakan-tindakan lainnya akan dilakukan di Priok,” kata Mugen. (***)