Direktur PT Tresnamuda Sejati Hendrik Lengkong menyatakan sampai sekarang belum ada kepastian apakah pelayarannya akan masuk ke Cirebon atau tiak. Karena, pihaknya masih menunggu persentasi dari Pelindo II Cirebon mengenai rencana angkutan kontainer menggunakan kapal atau tongkang dari Cirebon – Jakarta.
“Hingga saat ini kami belum menyatakan setuju untuk masuk ke pelabuhan Cirebon. Semuanya masih proses, bahkan kami menunggu dari pihak Pelindo II Cirebon mempresentasikan mengenai rencananya,” ujar Hendrik saat dihubungi Ocean Week, per telpon.
Penegasan Hendrik Lengkong tersebut dibenarkan Sunarno, Manajer Operasional Tresnamuda Sejati Tanjung Priok. “Memang sampai saat ini belum ada keputusan, saya sudah pernah bertemu dengan beberapa pihak membicarakan mengenai potensi Cirebon untuk menggunakan tongkang pada angkutan kontainer dari Cirebon ke Jakarta,” ungkap Sunarno.
Gagasan angkutan kontainer menggunakan kapal dari Cirebon ke Jakarta itu mengemuka kembali, menyusul rencana Jakarta Transshipment Port, atau pengapalan langsung ke negara tujuan tanpa melalui pelabuhan Singapura.
Untuk menunjang berlangsungnya program itu, Pelindo II akan mendatangkan kapal 10.000 TEUs bekerjasama dengan satu perusahaan pelayaran raksasa dunia. Tetapi ketika hal itu ditanyakan kepada Prasetyadi, Direktur Operasi PT Pelindo II, belum memperoleh jawaban siapa pelayaran yang bakal digandeng.
“Tapi kalau rencana mendatangkan kapal 10.000 TEUs dalam rangka angkutan direct lewat Jakarta itu benar,” kata prasetyadi.
Selain Tresnamuda Sejati yang didekati oleh Pelindo II dalam melancarkan program Jakarta Transshipment, juga PT Samudera Indonesia telah datang ke Cirebon untuk penjajagan mengenai hal ini.
Namun, informasi yang Ocean Week peroleh pun menyebutkan bahwa Samudera Indonesia juga belum ada kepastian.
Namun demikian, untuk Cirebon dan sekitarnya, potensi pasar angkutan barang menggunakan kontainer cukup besar. Setiap bulan tak kurang dari 3500 box selama ini dikapalkan melalui pelabuhan diluar Cirebon.
Ketika Ocean Week melihat pelabuhan Cirebon, untuk kontainerisasi memang sudah siap, terutama kesiapan CY. Sekitar 1 hektar lapangan penumpukan petikemas sudah disiapkan. Bea Cukai juga sudah ada. Dermaga untuk menunjang kegiatan petikemas sudah ada juga, hanya saja draft kolam perlu dikeruk.
“Pelabuhan Cirebon sebenarnya ada potensi untuk dapat berkegiatan kontainer, tapi mesti ada pembenahan fasilitas disana-sini, alat untuk bongkar muat juga mesti disiapkan. Kalau pasar, saya mesti koordinasi dulu dengan para industri, namun saya yakin bisa,” kata Afida dari Kadin Cirebon. (***)