Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperoleh pagu anggaran sebesar Rp 42,7 triliun dalam RAPBN 2020. Angka tersebut tidak berbeda jauh dengan yang diperoleh pada APBN 2019 sebesar Rp 41,4 triliun.
Pagu anggaran tersebut akan dialokasikan untuk proyek-proyek strategis di masing-masing subsektor.
“Untuk sektor perhubungan laut, bakal melanjutkan pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Selain itu, di sektor laut, bakal dilakukan pelayanan angkutan kapal ternak 6 trayek sebesar Rp 46,6 miliar, terselenggaranya angkutan laut perintis 113 trayek Rp 979 miliar, tol laut 21 trayek Rp 349 miliar, hingga pengembangan fasilitas pelabuhan laut Rp 3,9 triliun,” kata Menhub Budi Karya Sumadi, di Jakarta, akhir pekan.
Untuk sektor perhubungan udara bakal memperoleh alokasi subsidi angkutan udara perintis untuk 192 rute sebesar Rp 514 miliar, penyelesaian pembangunan 4 bandara baru Rp 346,5 miliar, pengembangan terminal baru di 14 bandara Rp 320 miliar, serta peningkatan kapasitas sisi udara di 27 bandara Rp 563 miliar.
Sedangkan sektor perkeretaapian, ujar Menhub, pihaknya akan meningkatkan konektivitas kereta api (KA) bandara di sejumlah daerah, seperti KA Bandara Internasional Yogyakarta. Bukan itu saja, guna mengurangi beban APBN, Kemenhub mengadakan pembangunan infrastruktur dengan skema kerja sama badan usaha (KPBU), seperti untuk KA Bandara Adi Soemarmo dan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek.
Secara total, ujar Menhub, pembangunan jalan KA pada 2020 ditargetkan sepanjang 238 km dengan nilai Rp 3,62 triliun. Adapula peningkatan dan rehabilitasi jalur KA sepanjang 229 km senilai Rp 1,59 triliun.
“Kami juga fokus di peningkatan sumber daya manusia (SDM), bagaimana mendorong SDM di transportasi, khususnya di laut. Jadi akan ada pendidikan 380.000 orang yang kira-kira akan disiapkan Rp 3,1 triliun,” ungkap Menhub.
Menhub menambahkan, pada sektor transportasi darat, peningkatan terminal tipe A di 20 lokasi dengan nilai Rp 750 miliar, pengadaan perlengkapan jalan Rp 250 miliar, hingga subsidi angkutan jalan di 307 trayek Rp 135 miliar. (***)