Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok Nyoman Gede Seputra menyatakan jika sistem Inaportnet tidak merespon permohonan dokumen yang diajukan pelayaran hingga tiga jam, maka akan diputuskan menggunakan sistem manual.
“Pokoknya kalau sampai 3 jam tidak direspon oleh Inaportnet akan dilayani melalui manual. Tapi saya mau minta kepada Pak Menteri (Menhub Budi Karya Sumadi-red) untuk ini, dan saya akan terbitkan berita acaranya, sebab Inaportnet itu sudah tersistem dan tidak bisa sembarang merubahnya,” ujar Nyoman usai acara coffee morning yang diselenggarakan DPP INSA kerjasama dengan DPC INSA Jaya dan DPC INSA Sunda Kelapa di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Jumat (18/11).
Nyoman juga menyadari dengan munculnya permasalahan dalam implementasi Inaportnet, makanya permasalahan-permasalahan itu akan didiskusikan lagi dengan pihak pelayaran, pelindo dan syahbandar.
Mantan Kepala OP Makassar ini bercerita bahwa sebenarnya Inaportnet sudah diperkenalkan bertahap, melalui training bersama personil syahbandar, Pelindo, otoritas pelabuhan maupun beberapa pelayaran (10 pelayaran) dan 10 PBM. “Setelah itu dilakukan ujicoba selama 3 minggu kepada mereka, termasuk 5 operator terminal. Pelni, Tanto Intim, Meratus, dan SPIL cukup berhasil. Seperti Tanto, dari 10 kapal, delapan diantaranya on time, kalau yang dua ada kendala wajar,” ungkap Nyoman.
Sementara itu Kepala Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok Marwansyah mengatakan, pihaknya menjadi akan selalu mensupport sistem Inaportnet sampai sempurna. Karena, menurut dia, rangkaian dari sistem ini untuk syahbandar hanya pada bagian SPM (surat persetujuan masuk) dan SPOG (surat perintah olah gerak) yang di-oprovalnya, baru setelah ini diajukan ke kepanduan untuk memperoleh layanan pandu-tunda.
Pihak jasa armada Indonesia (JAI) sebagai bagian dari rangkaian layanan juga sudah diperintahkan untuk membuat sistem, dan kata Capt. Supardi (direktur PT JAI) hal itu sudah dilakukannya.
Masalah Inaportnet sistem di Priok ini pada Jumat (18/11) pagi tadi didiskusikan oleh kalangan kepelabuhanan seperti INSA, Pelindo, Syahbandar, Bea Cukai, otoritas pelabuhan, serta pelaku bisnis pelayaran.
Acara yang mengangkat thema ‘membangun sinergi guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi pelabuhan, dihadiri Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi, Kepala Otoritas Pelabuhan Priok Nyoman Gede Seputra, Kepala Syanbandar Marwansyah, Dirut PT Pelindo II Elvyn G. Masassya, Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto, Direktur Pelindo II Saptono Rahayu Irianto, serta sekitar seratus pelaku usaha pelayaran.
Dalam kegiatan tersebut akhirnya menyimpulkan bahwa masalah Inaportnet Priok akan dibicarakan lagi antara OP dan INSA Jaya, untuk mencari solusi tepat bagi kelangsungan jalannya sistem ini.
Seperti diketahui sejak diimplementasikan sistem Inaportnet di pelabuhan Priok, muncul berbagai masalah. Antara lain menjadikan delay kapal sandar maupun berangkat. Sudah dua hari ini (Rabu-Kamis) kemarin banyak kapal delay untuk sandar di Priok. (ow)