Throughput 7,25 juta TEU di Pelabuhan Kolombo menjadi rekor tertinggi sepanjang masa atau naik sebesar 5,84 persen pada tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Otoritas Pelabuhan Sri Lanka (SLPA) menyebutkan bahwa volume transshipment yang ditangani oleh Pelabuhan naik menjadi 4,2 persen YoY menjadi 5,85 juta TEU, dan volume transshipment menyumbang 81 persen dari throughput peti kemas Pelabuhan selama periode tersebut.
Dikutip dari Daily Mirror Sri Lanka, bahwa volume peti kemas impor dan ekspor juga tumbuh 10,3 persen year on year dan 9,3 persen year on year masing-masing menjadi 602.435 TEU dan 596.620 TEU.
Selain itu, volume penyimpanan kembali naik 32,1 persen menjadi 200.256 TEU, dibandingkan tahun sebelumnya.
Satu-satunya terminal peti kemas dalam yang beroperasi penuh di Pelabuhan, Colombo International Container Terminal (CICT) menangani 3,21 juta TEU sepanjang tahun, naik 11,3 persen dari 2,88 juta TEU yang tercatat pada tahun 2020.
Terminal ini berkontribusi pada 44,27 persen throughput peti kemas Pelabuhan di 2021, dibandingkan dengan 42 persen dan 40 persen pada 2020 dan 2019.
Sementara itu, Terminal Kontainer Jaya (JCT) yang dikelola SLPA dan Terminal Kontainer Timur (ECT) yang beroperasi sebagian menangani hampir 2,2 juta TEU pada tahun 2021, naik sedikit dari 2,1 juta TEU pada tahun 2020.
Sedangkan volume peti kemas yang ditangani oleh South Asia Gateway Terminal (SAGT) sedikit menurun menjadi 1,84 juta TEU pada tahun 2021 dari 1,87 juta TEU pada tahun 2020, terutama karena gangguan pergerakan kapal global yang terjadi pada kuartal ketiga tahun lalu.
Namun, terminal melaporkan peningkatan sembilan persen tahun-ke-tahun dalam volume peti kemas pada kuartal keempat tahun lalu setelah volume peti kemas turun 18 persen pada kuartal ketiga.
“Profitabilitas di SAGT mencatat peningkatan sebagai hasil dari peningkatan volume dan pendapatan yang lebih tinggi dari operasi tambahan, meskipun pergeseran marjinal dalam campuran throughput karena berlanjutnya pembatasan impor di negara ini,” kata operator terminal dikutip dari Schednet.
Throughput peti kemas di Pelabuhan naik 16 persen YoY menjadi 653.191 TEU dengan semua terminal mencatat tingkat pertumbuhan dua digit.
Selama tahun 2021, Pelabuhan Colombo melihat 3.675 kedatangan kapal termasuk 3.180 kapal peti kemas, turun dari 3.806 kapal dan 3.281 kedatangan kapal peti kemas pada 2020.
Sementara itu, volume kargo di Pelabuhan Hambantota yang dikelola CMPort naik 28,5 persen menjadi 2,24 juta ton pada tahun 2021 didorong oleh volume break bulk. Namun, volume kargo curah cair atau tanker turun lebih dari 50 persen tahun ke tahun. (**/scn/mjb)