PT Temas Tbk mentargetkan pendapatan sebesar Rp 3 triliun lebih, serta laba bersih mencapai Rp 850 miliar, pada tahun 2021 ini.
Hal itu dikatakan Faty Khusumo, Dirut PT Temas Tbk dan Ganny Zheng (direktur keuangan) menjawab pertanyaan pers, pada publix expose PT Temas Tbk, secara zoom, Senin (13/12) siang.
“Sampai kuartal 3 tahun 2021, pendapatan tercapai Rp 2,3 triliun dan laba bersih Rp 603 miliar. Kami mentargetkan tahun ini pendapatan lebih dari Rp 3 triliun dengan laba bersih Rp 850 miliar,” ujarnya optimis.
Namun, ungkapnya, saat awal pandemi covid-19 ada penurunan, tetapi pada semester ke dua, sudah mulai meningkat. “Volume kinerja naik sekitar 12% di tahun ini dibandingkan tahun 2020,” ucapnya.
Faty mengaku akan terus berupaya meningkatkan pendapatan dengan melalui kerjasama dengan pelayaran internasional, untuk depo Services, lalu membuka Service internasional, termasuk ke Amerika Serikat dan Eropa untuk barang heavy lift dan bulk.
Sementara untuk rencana tahun 2022, pihak Temas akan meningkatkan integrasi 62 port yang dilayaninya.
Namun, Temas masih tetap memperhitungkan untuk penambahan kapal maupun investasi di 2022, mengingat situasi dan kondisinya.
Pada tahun 2021, Temas telah melakukan investasi sebesar Rp 350 miliar. Sementara untuk Capex 2022 sedang dihitung kembali, melihat situasi dan kondisi. Dana sebesar itu akan difokuskan pada beberapa hal termasuk perawatan kapal.
“Dengan Capex sebesar Rp 350 miliar sebenarnya bisa untuk membeli 11 kapal,” ungkapnya.
Direktur Utama PT Temas Tbk, Faty Khusumo menyebut, alokasi capex yang ditetapkan perseroan baru mulai berlaku setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) terselenggara.
Terkait armada kapal, Faty menegaskan bila pihaknya telah membeli 13 unit kapal pada 2021. Meski demikian, dana yang digunakan masih masuk dalam capex tahun sebelumnya.
“Untuk pembelian armada kapal akan digunakan untuk rute Indonesia Timur dan Maluku, dan itu sudah masuk ke capex tahun sebelumnya,” ujarnya.
Saat disinggung dari mana perseroan mendapatkan sumber dana capex, Faty menegaskan bila sebagian besar masih dari internal perusahaan dan perbankan.
Faty juga mengungkapkan bahwa Perseroan telah membuka rute luar negeri dengan menambah 2 unit kapal dengan kapasitas masing-masing sebesar 8.000 DWT dan dengan crane yang mampu untuk mengangkat muatan dengan berat maksimal 350 MT sekali angkat.
Dengan penambahan kapal, hingga semester pertama 2021 total jumlah armada Perseroan menjadi 50 unit dengan kapasitas angkut sebesar 35.123 TEUs atau 519.223 DWT.
Sementara itu, Ganny Zheng mengatakan, volume muatan sepanjang 2020 turun 1,2 persen menjadi 426.367 TEUs dibandingkan 2019.
Di sisi lain, aset perusahaan 2020 naik menjadi Rp 3,84 triliun dari sebelumnya Rp 3,27 triliun, ekuitas naik menjadi Rp 1,21 triliun dari Rp 1,18 triliun pada 2019.
Dengan kenaikan harga BBM, memang dirasa cukup membuat biaya operasional ikut meningkat. Komponen BBM sekitar 33% dari total biaya operasional. “Karena keuntungan Temas cukup besar di tahun ini, akan dipertimbangkan pembagian deviden interm,” ujar Theo (Komisaris Temas Tbk) menambahkan. (***)