Pelayaran Tresnamuda Sejati menyatakan tak tertarik untuk bermain pada rute tol laut, karena selain tidak siap dan tak memiliki kapal, juga pangsa pasar yang ada sudah tergarap oleh pelayaran-pelayaran domestik lainnya.
“Kami tak tertarik untuk main di pelayaran tol laut. Karena barang yang diangkut ke daerah, baliknya banyak kosong, lebih baik masuk ke wilayah yang suah pasti, seperti Panjang, Jakarta, Surabaya,” kata David Lengkong, owner pelayaran Tresnamuda Sejati kepada Ocean Week, disela syukuran kapalnya yang baru selesai docking, di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (2/4).
David juga bercerita bahwa dulu sewaktu Doso Agung masih menjadi Dirut PT Pelindo IV, juga pernah menawarkan untuk menggarap angkutan di salah satu wilayah di pelabuhan Sulawesi, ditolaknya karena tak fisibel.

Dia mengaku akan fokus masuk ke Cirebon untuk angkutan petikemas transhipment Tanjung Priok, jika PT Pelindo II benar-benar memintanya. “Namun itu juga masih tunggu, sebab tarifnya bagaimana, dan itu masih terus dibahas,” ujarnya.
Sementara itu, PT Mentari Sejati Perkasa (Mentari Lines), PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk. (Temas Line), dan PT Pelangi Tunggal Ika dinyatakan memenangkan lelang sebagai operator pada 7 trayek tol laut tahun 2019.
Direktur Lala Hubla Capt. Wisnu Handoko pernah mengungkapkan hal itu kepada Ocean Week, beberapa waktu lalu, di Yogjakarta. Mentari Lines untuk trayek Tanjung Perak-Wanci-Namlea-Namrole-Tanjung Perak (H-2), Tanjung Perak-Tenau-Saumlaki-Dobo-Tanjung Perak (H-3), Tanjung Perak-Oransbari-Waren-Teba-Ambon-Tanjung Perak (T-9), dan Saumlaki-Larat-Teba-Moa-Kisar-Kalabahi-Saumlaki (T-12).
Temas Line pada trayek Tanjung Perak-Fakfak-Kaimana-Timika-Agats-Boven Digoel-Tanjung Perak (T-11). Sedangkan Pelangi Tunggal Ika untuk trayek Tenau-Rote-Sabu-Lamakera-Tenau (T-13) dan Tenau-Lewoleba-Tabilota-Larantuka-Marapokot-Tenau (T-14).
Seperti diketahui, pemenang lelang operator tol laut sudah ditetapkan pada 25 Maret lalu. Sebelumnya, PT Pelni (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), dan PT Djakarta Lloyd (Persero) juga telah ditugaskan dan ditunjuk melayari trayek tol laut.
Capt Wisnu mengungkapkan bahwa subsidi untuk tol laut terus berkurang. Misalnya untuk tahun ini, Pemerintah mengalokasikan Rp222 miliar untuk Program Tol Laut, separuh dari anggaran tahun lalu sebesar Rp 447,6 miliar. Ada 18 trayek telah ditetapkan, 11 trayek diantaranya dioperatori pelayaran BUMN dan 7 dioperatori oleh pelayaran swasta. (***)